Tape Unang Bondowoso Si Ungu yang Memiliki Citarasa Khas, Bisa Dipesan Di Berbagai Platform Ecommerce

21 Mei 2023, 19:28 WIB
Yeyen Rahmawati Owner Tape Unang Bondowoso. /Sholikhul Huda/KlikBondowoso

 

KlikBondowoso.Com - Jika ada orang dari Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, maka akan ditanya oleh-olehnya apa? Kebanyakan jawabnya adalah tape.

Ya. Tape merupakan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bondowoso. Tape yang dibuat di Bondowoso, terbukti memiliki rasa yang khas dan bentuk tapenya kering. Selain itu tidak kecut. Tapenya manis. Itulah rasa tape khas Bondowoso.

Karena menjadi oleh-oleh khas, ketika seseorang keliling di sekitar Pasar Induk Bondowoso sampai Kelurahan Nangkaan, maka akan banyak melihat toko oleh-oleh yang menjajakan tape. 

Namun ada yang membuat produk tape dengan sentuhan berbeda. Adalah Yeyen Rahmawati, warga Kelurahan Nangkaan, Kec/Kab. Bondowoso.

Jika pada umumnya tape itu warnanya putih kekuningan, Yeyen membuat tape berwarna ungu. Itulah yang kemudian menjadi nama produknya, Tape Ungu Nangkaan. Disingkat menjadi Tape Unang. Singkatan dari Tape Ungu dari Kelurahan Nangkaan.

"Tape yang saya buat berwarna ungu karena terbuat dari ubi ungu. Ini menjadi sebuah inovasi, dan setelah saya mencoba membuatnya, ternyata rasanya enak," ungkap Yeyen Rahmawati.

Kepada KlikBondowoso.Com, Yeyen mengungkapkan jika sudah memulai usaha membuat Tape Unang sejak Tahun 2018. 

Produk UMKM Tape Unang ini merupakan inovasi Yeyen karena ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk masyarakat. Jika selama ini tape pada umumnya terbuat dari singkong, Yeyen membuat tape dari ubi ungu. Dan ternyata tapenya manis dan memiliki citarasa khas.

"Kami membuat variasi tape tidak dari singkong, namun dari ubi jalar. Warna dasarnya ungu. Sehingga warna tapenya menjadi ungu," jelas perempuan yang baru saja dipersunting Irfan Wahyu tersebut.

Ada tantangan tersendiri membuat Tape Unang. Sebab prosesnya lebih 'rewel' dari tape yang terbuat dari singkong. Untuk bisa menjadi sebuah tape, dibutuhkan keahlian tersendiri dari proses pengolahan ubi jalar sampai proses pemberian ragi tape.

Sementara untuk bahan, dia dapat dari wilayah Bondowoso, Banyuwangi dan Malang. Selama ini Yeyen tidak khawatir kehabisan bahan, karena banyak yang menjual.

PRODUK DIPASARKAN DI BERBAGAI ECOMMERCE

Dalam rangka pemasaran, Yeyen Rahmawati adalah orang yang cerdas. Tidak hanya dipasarkan via lapak offline. Produk Tape Unang miliknya, dipasarkan di berbagai platform ecommerce.

Mulai Shopee, Tokopedia sampai Bukalapak, produknya dimasukkan semua. Bahkan terbaru, pihaknya menggandeng Gojek dan Grab.

Mengenai keawetan produk, memang Tape Unang tidak bisa tahan seminggu. Karenanya pihaknya mencari ekspedisi yang cepat.

"Daya tahan dua hari. Jadi kami memakai ekspedisi yang cepat agar segera sampai. Jika sudah sampai, ditaruh di kulkas akan lebih awet," jelas Yeyen.

Bahkan Tape Unang miliknya, sempat dikirim ke Papua. Dengan ekspedisi ekspres sehari sampai. 

"Ada yang pesan sepuluh besek. Sekitaran lima kilogram. Dan pembeli menyetujui biaya ekspedisi. Akhirnya saya kirim," terangnya.

Untuk satu besek, Yeyen membanderol dengan harga Rp 12 ribu. 

MENGENAL PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM

Pemerintah Indonesia sangat getol memberi dorongan terhadap para pelaku UMKM. Sebab ada slogan UMKM Gesit Ekonomi Bangkit. 

Slogan inilah yang digaungkan pemerintah melalui Bank Indonesia sampai perbankan. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Fitri Yulianti Silalahi, Department Head Bisnis Mikro Kantor Wilayah Malang BRI menerangkan, ada berbagai program pengembangan UMKM. Termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Untuk KUR sendiri, bunganya sangat rendah. Hanya 6% dalam jangka waktu 1 tahun. Sehingga setiap bulannya hanya 0,5% saja.

"Para nasabah pinjaman maupun simpanan yang sejenis kami kumpulkan, terbentuklah klaster. Ada klaster tape, batik mungkin," terangnya.

Terbentuknya klaster itu bertujuan agar pembinaan mudah. Para pelaku UMKM yang sudah membentuk klaster, diberi pembinaan literasi digital termasuk pemasaran. Salah satunya melalui pasar.id.***

Editor: Sholikhul Huda

Tags

Terkini

Terpopuler