Network
KlikBondowoso.Com - Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional tahun 2022, hampir bersamaan. Sebagai Wujud Rasa Cinta dan Rihlah Perjuangan, Ponpes Nurut Taqwa Cermee memperingati kedua momen ini dengan suka cita.
Segenap Pengurus Pusat Putri Pondok Pesantren Nurut Taqwa Grujugan Cermee Bondowoso, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022.
Acara tersebut sangat meriah berlangsung di depan halaman asrama putri Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Selasa malam (24/10/22).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan Suratul Fatihah, menyanyikan Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, Qiroatul Qur'an, Solawat berzanji, serta ceramah agama (Tausiyah) dan ditutup tahlil Do'a.
"Kegiatan ini memang sudah dikonsep jauh sebelum bulan oktober demi menyambut momen penting dibulan ini yaitu Kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional," jelas Lailatul Fitria selaku Ketua Panitia.
"Tentu tujuan kegiatan ini sebagai bentuk implementasi kita dalam rasa cinta meneledani Akhlak juga ajaran Nabi yang telah memberikan penerang, dan momen Hari Santri Nasional sebagai bentuk kebanggaan terhadap santri yang memiliki peran dan kiprah besar dalam perjuangan masa penjajahan," tambah Lailatul Fitria.
Natasya Izza Barera (Ning Iza), dalam tausiyahnya menjelaskan, ada 4M yang dapat membawa kita menuju jalan kebahagiaan.
"Yakni Mondok, Mengaji, Madrasah Diniyah, dan Majelis Ta'lim. Jadi ilmu yang sebenarnya adalah ilmu yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah dan dapat membawa kita menjauhi larangan-nya, tentu orang berilmu yang tidak diamalkan rugi malah akan menjadi jalan kita masuk neraka dengan mudah," terang Ning Iza
"Mengingat momen hari santri nasional, dulu ketika Indonesia dijajah yang membawa kemerdekaan 70 % adalah kaum santri, siapa saja beliau tentu para pendahulu Ulama' dan Kiai lebih khususnya Muassis Jam'iyah Nahdlatul Ulama' makanya dicetuskanlah yang namanya Resolusi Jihad NU 22 Oktober sampai hari ini diperingati dengan sebutan hari santri Nasional," lanjut Ning Iza dalam ceramahnya.
