Network
KlikBondowoso.Com - Hari ini, Rabu (23/11/2022) bertepatan dengan peringatan 75 tahun tragedi gerbong maut, SMK NU Tenggarang menggelar seminar sejarah lokal. Dalam giat tersebut, SMK NU Tenggarang menggandeng Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Bondowoso.
Hadir langsung sebagai pemateri adalah Slamet Riyadi yang merupakan ketua umum GPMB Bondowoso. Seminar yang dipandu langsung oleh ketua Yayasan LP Ma’arif NU Bondowoso Sofyan Sauri tersebut berlangsung menarik.
Kepala SMK NU Tenggarang Werdhy Ayu RK dalam sambutan pembukanya menandaskan bahwa seminar sejarah lokal gerbong maut tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal.
“Sejarah akan membentuk manusia yang lebih arif dan bijaksana, kita mempunyai sejarah lokal yang di dalamnya terdapat nilai-nilai profil pelajar pancasila” tegas Werdhy dalam sambutannya.
Ketua GPMB Bondowoso dalam paparannya mengurai dengan detail bagaimana sejarah perjuangan rakyat Bondowoso untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia hingga pada akhirnya terjadi peristiwa tragis gerbong maut tersebut.
“Kalian sebagai generasi penerus bangsa harus terus melakukan literasi, salah satunya literasi akan nilai-nilai karakter dari tragedi gerbong maut ini” ujar Slamet.
Selanjutnya, kepala SDN Dabasah 1 Bondowoso ini juga menceritakan secara gamblang bagaimana sejarah ketiga gerbong yang mengangkut para tahanan Belanda yang hendak di pindahkan ke penjara Bubutan Surabaya.
“Dari ketiga gerbong yang digunakan, gerbong dengan nomor GR10152 yang memuat 38 orang semuanya meninggal dengan kondisi memprihatinkan” imbuh Slamet.
Kegiatan seminar berlangsung sangat dinamis, paparan materi yang disampiakan dengan heroik oleh ketua GPMB tersebut tampaknya bisa memancing banyak peserta didik SMK NU Tengarang untuk mengetahui lebih dalam tentang tragedi gerbong maut tersebut.
