Hunay Roof Top Tent Karya Asli Warga Bondowoso, 80 Persen Pemesan Dari Jabodetabek Karena YouTube

- 20 Mei 2023, 07:06 WIB
Produk Hunay Roof Top Tent Bondowoso.
Produk Hunay Roof Top Tent Bondowoso. /Sholikhul Huda/KlikBondowoso

 

KlikBondowoso.Com - Hunay Roof Top Ten merupakan karya asli warga Bondowoso. Diproduksi oleh Yanuar Harry Pratama, warga Desa/Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Jawa Timur.

Konsep Roof Top Tent ini muncul pada tahun 2018. Yanuar Harry Pratama memang terkenal coba-coba. Membuat inovasi untuk dipakai sendiri. 

"Saya awalnya memang pengen Roof Top Tent. Namun saat itu di Indonesia tidak ada yang produksi. Ada pun harus impor. Saat itu saya punya SDM handal, yakni tukang las Era Pratama, dan saya coba merancang bersama mereka," terangnya kepada KlikBondowoso.Com pada 18 Mei 2023.

Berikutnya rancangan tersebut direalisasikan oleh Yanuar ke mobil Double Gardan miliknya. Dan hasilnya sangat memuaskan. 

Pada tahun 2018, saat terjadi Gempa Bumi di Lombok, Yanuar menjadi relawan. Dari Bondowoso membawa mobil double gardan miliknya yang sudah ada Roof Top Tent.

"Saat itu saya menjadi relawan, dan ada relawan lain yang menyarankan agar diproduksi massal. Dan pada tahun 2018 terjual 4 buah saja," jelas Yanuar harry Pratama.

Berikutnya Yanu - sapaan akrabnya - membuat branding nama produk. Dipilihlah nama Hunay. Karena menurutnya nama itu adalah kata yang menunjukkan Indonesia banget.

"Hunai itu adalah rumah adat Papua, yang kita modifikasi H-U-N-A-Y, jadi Hunay," terangnya.

Selain memproduksi, Yanuar merekam aksi membuat Hunay Roof Top Tent di YouTube miliknya. Yakni Baba Channel.

SAAT COVID-19 VIEWERS YOUTUBE NAIK

Saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, ternyata video tentang Hunay Roof Top Tent yang dibikin Yanuar semakin banyak viewers nya. 

Hal itu berdampak pada lebih banyak orang ingin tahu tentang Hunay Roof Top Tent. Akhirnya banyak orang yang menghubungi Yanuar untuk lebih tahu. Akhirnya memesan.

Selain itu kebetulan ada pembalap yang membeli, dan mengulas produknya di YouTube milik pembeli. Dari situ, akhirnya semakin banyak yang menonton dan semakin banyak yang tahu.

Dalam produksinya, ada 2 model Hunay Roof Top Tent yang dibikin Yanu. Yakni Softcase dan Hardcase. Produknya dibanderol dengan harga Rp 9 juta.

PASAR TERBESAR WILAYAH JABODETABEK

Walau produksinya dilakukan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ternyata pembeli terbanyak adalah wilayah Jabodetabek. 

Berdasarkan data, Jawa Timur hanya 3 % saja. Sedangkan luar Jawa peminatnya 10 %. Kebanyakan mengenal Hunay Roof Top Tent dari YouTube.

"Jadi pasar terbesarnya selama ini Jabodetabek. Ide Roof Top Tent ini awal kali dari Australia. Dan pada tahun 2022, semakin banyak kompetitor," terangnya.

Namun sampai sekarang, Yanuar masih terus memproduksi Hunay Roof Top Tent.

MENGENAL AKSES PERMODALAN PEMERINTAH UNTUK UMKM

UMKM merupakan struktur usaha di Indonesia yang menjadi tumpuan mayoritas masyarakat. Karenanya dorongan untuk kemajuan UMKM menjadi penting.

Hal inilah yang saat ini didorong pemerintah Indonesia. Akses permodalan ini sudah diluncurkan sejak lama, melalui Lembaga Jasa Keuangan.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Dr. Yulius MA, saat berkunjung ke Bondowoso mengatakan, pemerintah telah menggelontorkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Salah satunya Bank BRI. Dan selama ini sudah banyak yang mengakses," terang Dr. Yulius MA pada 17 Mei 2023.

Untuk KUR BRI, Department Head Bisnis Mikro Kantor Wilayah Malang BRI Fitri Yulianti Silalahi menerangkan, pada Maret sampai April 2023, BRI Kanwil Malang sudah menyalurkan KUR hingga Rp 3 Triliun. 

Besaran itu disalurkan hanya di wilayah Jawa Timur 2. Wilayahnya mulai Pacitan hingga Banyuwangi. Sektor terbesarnya adalah bidang pertanian. 

"Jadi kalau untuk pengembangan, BRI sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebab kami telah membuat berbagai kluster. Mulai klaster batik sampai kluster tempe," terang Fitri.

Untuk KUR sendiri, bunganya sangat rendah. Hanya 6% dalam jangka waktu 1 tahun. Sehingga setiap bulannya hanya 0,5% saja. Karena memang tujuannya adalah untuk membangkitkan UMKM agar semakin bangkit dan semakin mensejahterakan masyarakat luas.***

 

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x