Ciri Ciri Toxic Parents yang Wajib Diketahui Orang Tua agar Tidak Salah Salam Mendidik Anak

15 April 2023, 17:30 WIB
Toxic Parent. /Pixabay/tinytribes

KlikBondowoso.Com - Dalam dunia psikologi, orang tua yang memiliki hubungan tidak sehat dengan anak mereka biasanya disebut dengan toxic parents.

Pola asuh ini, biasanya akan selalu mengedepankan keinginannya, mengatur anak untuk berperilaku sesuai kemauannya, tidak memikirkan serta menghargai pendapat anak, juga tidak memandang anak sebagai seseorang yang memiliki hak atas hidupnya sendiri.

Berikut ini, ciri-ciri toxic parents menurut dr. Aisah Dahlan yang wajib diketahui oleh para orang tua agar tidak salah dalam mendidik anak, yang telah dikutip dari akun instagram @inspirasimamak, 26 Agustus 2022.

1. Selalu mengutamakan kebutuhannya sendiri

Akan selalu mengedepankan kebutuhannya sendiri, dan tidak mempertimbangkan kebutuhan serta perasaan anak. Orang tua ini juga tidak akan memikirkan dampak apa yang akan dialami anak mereka dari perilaku mereka.

2. Tidak dapat memperlakukan anaknya dengan baik

Bahkan, pada hal yang dasar seperti rasa hormat, kesopanan mereka juga enggan untuk melakukannya. Bahkan mereka juga sengaja melupakan hal-hal yang penting bagi anak mereka.

3. Sulit mengendalikan emosi

Mereka akan cenderung sulit mengendalikan emosi, cenderung bereaksi berlebihan dan juga dramatis ketika anak sedang melakukan kesalahan, impulsif, terkadang juga sampai melakukan kesalahan.

4. Suka mengontrol

Senang mengontrol anak mereka dengan ketat, apa yang dilakukan buah hati mereka, kapan serta bagaimana caranya. Juga cenderung berlebihan tentang masalah pribadi anak.

5. Selalu menyalahkan anak

Mereka akan menyalahkan semua hal pada anak atas apa yang telah ia lakukan. Apa yang dilakukan oleh anak mereka, seperti apapun tidak akan cukup bagi mereka. Selalu menyalahkan dan jarang mengapresiasi anak.

6. Sering mempermalukan anak

Memarahi, memaki, merendahkan, bahkan akan memukul anak di depan teman-temannya sehingga membuat anak menjadi sangat malu.

7. Merasa bersaing dengan anak

Bukan hanya selalu merasa benar, ia juga akan sedang merasa bersaing dengan buah hatinya. Alih-alih merasa senang dengan keberhasilan anak, justru membuat anak down, mengabaikannya, dan merasa tidak senang anak bahagia.***

Editor: Sholikhul Huda

Tags

Terkini

Terpopuler