Eril Ditemukan di Sungai Swiss, Ini Kisah dari Ridwan Kamil Tentang Kesaksian Hidup Sang Putra

9 Juni 2022, 20:34 WIB
Media Swiss laporkan Eril putra Ridwan Kamil telah ditemukan /20min.ch

KlikBondowoso.Com - Kabar dari Swiss pada Kamis 8 Juni 2022, Jenazah Putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril ditemukan.

Media di Swiss mengabarkan jika jenazah Eril ditemukan di Sungai Swiss pada Kamis 8 Juni 2022.

Media Swiss yang mengabarkan adalah 20min.ch. Media ini melaporkan bahwa anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril sudah ditemukan.

20min.ch. melaporkan bahwa Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 23 tahun ditemukan tewas di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.

Baca Juga: Jefri Nichol Pemeran My Sassy Girl Bersama Tiara Andini, Diisukan Dekat dengan Amanda Manopo Ini Tanggapannya

"Seorang pria tak bernyawa ditemukan di dalam air di bendung Engehalde di Bern pada Rabu, 8 Juni 2022 pagi," ucap 20min.

 

Investigasi forensik mengungkapkan bahwa almarhum adalah warga negara Indonesia yang telah hilang di Sungai Aare sejak 26 Mei 2022.

Pria berusia 23 tahun tersebut dilaporkan pergi berenang di sungai Aare dan mengalami keadaan darurat.

"Dia tenggelam akibat kecelakaan ini," ucap 20min.

"Almarhum merupakan putra gubernur Indonesia Ridwan Kamil," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Nikmat Allah yang Sering Membuat Manusia Lalai

KESKSIAN HIDUP RIDWAN KAMIL

"KAPAN KITA PULANG?

Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu.

Hidup ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.

Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita.

Itulah hakekat cerita Ananda Eril.

Baca Juga: Surat Al Kafirun, Ayat Al Quran yang Paling Ditakuti Bangsa Iblis, Begini Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalnya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya.

Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu Lauhul Mahfudz.

Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orang tua akan lakukan.

Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir. Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hanjur berkeping-keping.

Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir.

Baca Juga: Jelang Porprov Jatim 2022, KONI Banyuwangi Digerojok Hibah Rp4 Miliar, Target Jadi Lima Besar

Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia. Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itu kebiasaan kita.

Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini.

Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, insyaAllah sungguh ia perhi dalam panjang umur.

Ia lahir 25 Juni di New York, dan berpulang di Bern, 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2.

Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT.

Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamu yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua.

Baca Juga: Live Score Laga Uji Coba Arema FC vs RANS Nusantara FC: Singo Edan Mengamuk Di Kandangnya

Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina.

Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu.

Mungkinkah ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu Ril?

Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?

Mungkinkah ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliau yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril?

Baca Juga: Aa Gym Turut Mendoakan Eril Jadi Syuhada, Putra Sulung Ridwan Kamil Yang Hilang Di Sungai Aare, Swiss

Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril?

Mungkinkah ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi sesama manusia di sekelilingmu Ril?

Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu.

Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan panjang pulang itu Ril. Masya Allah.

Dan tenanglah di manapun kamu berada Ril, sesungguhnya Ridhallahu fi ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orang tuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu.

Walau suatu saat nanti kami ingin berseru "Allahu Akbar!", jika suatu hari Allah izinkan pertemukan kami dengan jasadmu.

Baca Juga: Keisya Levronka Masih Ngefans Dengan Maudy Ayunda, Alasannya Diungkap di Acara Lapor Pak

Jika ada dosa dari kami selama ini, kami memohon maaf kepadau atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu, agar kamu tenang bersamaNya.

Teriring doa kami di setiap helaan nafas dan tetes air mata ini untukmu anakku.

Sungai Aare akan terasa berderang, karena jutaan doa-doa ini akan menjadikan cahaya yang menerangi ketenangan tempatmu sekarang Ril.

Sampai kita berjumpa lagi, saat kamu bukakan pintu gerbang itu.

JADI KAPAN KITA PULANG?

Kita tidak akan pernah tahu.

Namun jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup.

Bern, Swiss

2 Juni 2022

Ridwan Kamil
A proud father or Emmeril Kahn Mumtadz," tulis Kang Emil.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler