Pandangan Israel Terhadap Iran Paska Terpilihnya Presiden Baru

- 21 Juni 2021, 15:40 WIB
Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett.
Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett. /Twitter.com/@naftalibennett/

KlikBondowoso.com- Iran baru saja mengumumkan pemimpin barunya. Dia adalah Ebrahim Raisi. 

Perubahan birokrasi yang ada dalam tubuh pemerintahan Iran tersebut direspon oleh Perdana Menteri Baru Israel yakni Naftalli Bennet. 

Dia menilai pemimpin Iran yang baru dilantik tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Dikutip KlikBondowoso.com dari PikiranRakyat-Cirebon.com dalam artikel 'Pandangan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett Soal Terpilihnya Presiden Iran yang Baru Ebrahim Raisi'Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menggambarkan kemenangan pemilihan Ebrahim Raisi sebagai 'seruan bangkit' terakhir untuk kekuatan dunia sebelum kembali ke perjanjian nuklir dengan Teheran.

Hal ini disampaikan Naftali Bennett saat membuka rapat kabinet pertamanya sejak bersumpah pada pemerintahan koalisi barunya pekan lalu.

Seperti yang kita tahu, Nafteali Bennett terpilih sebagai Perdana Menteri Israel pada hari Sabtu 19 Juni 2021 dengan perolehan suara 62 persen, di tengah jumlah pemilih yang rendah dalam sejarah negaranya.

Di sisi lain, Ebrahim Raisi sempat dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat sebagian atas keterlibatannya dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik pada tahun 1988, pada akhir perang Iran-Irak.

Hingga kini, Ebrahim Raisi belum berkomentar secara khusus tentang hal tersebut.

“Dari semua orang yang bisa dipilih (Pemimpin Tertinggi Iran) Khamenei, dia memilih 'algojo Teheran', pria yang terkenal di antara orang Iran dan di seluruh dunia karena memimpin komite kematian yang mengeksekusi mati ribuan warga Iran yang tidak bersalah selama bertahun-tahun,” kata Naftali Bennett pada rapat kabinet di Yerusalem.

Halaman:

Editor: Ridho Abdullah Akbar

Sumber: Al-Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah