Pemerintah Junta Myanmar Tak Diundang Pertemuan ASEAN

- 23 Oktober 2021, 21:15 WIB
Junta militer Myanmar menolak keputusan hanya mengundang tokoh non-politik mewakili negara pada ASEAN Summit.
Junta militer Myanmar menolak keputusan hanya mengundang tokoh non-politik mewakili negara pada ASEAN Summit. /Reuters


KlikBondowoso.com - Pemerintah junta Myanmar Tak diundang dalam pertemuan ASEAN. Pemerintah junta Myanmar mengatakan menolak keputusan ASEAN tersebut. Pasalnya AEAN hanya akan mengundang seorang tokoh non-politik Myanmar pada pertemuan puncak KTT mendatang.

Kementerian luar negeri junta militer, mengatakan bahwa kepala negara atau pemerintahan Myanmar memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pertemuan KTT ASEAN.

KTT rencana akan diselenggarakan pada 26-28 Oktober. ASEAN memutuskan bahwa pemimpin militer Myanmar Min Aung Hlaing tidak diundang dalam pertemuan tersebut. ASEAN justru mengundang seorang tokoh non-politik Myanmar dalam pertemuan itu.

"Myanmar tidak akan berada dalam posisi untuk menerima hasil apapun dari diskusi dan keputusan yang bertentangan dengan ketentuan, tujuan dan prinsip-prinsip Piagam ASEAN," kata kementerian luar negeri dalam rilisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Strait Times.

Baca Juga: Kisah Tiga Orang Yang Terjebak Didalam Gua Dan Berdoa Kepada Allah

Pemerintah Junta melakukan kudeta Februari lalu, lebih dari 1.000 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar, sementara ribuan lainnya ditangkap.

Tapi junta Myanmar mengatakan jumlah korban tewas tersebut terlalu dihiperbolakan.

Tekanan internasional telah meningkat di ASEAN terhadap kegagalan Myanmar untuk mengambil langkah-langkah yang disepakati untuk mengakhiri kekerasan, yang sejalan dengan "konsensus" perhimpunan itu yang dicapai pada bulan April.

Keputusan yang diambil oleh para menteri luar negeri ASEAN pada pertemuan darurat Jumat lalu itu merupakan langkah berani yang luar biasa untuk blok yang didorong oleh konsensus, yang secara tradisional mendukung kebijakan keterlibatan dan non-intervensi.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah