Kenapa Jasad Eril Bisa Tetap Utuh Pada Saat Ditemukan? Simak Penjelasan Ahli

- 14 Juni 2022, 06:48 WIB
Anggota Brimob Polda Jabar membawa peti jenazah almarhum putra sulung gubernur Jawa Barat, Emmeril Kahn Mumtadz saat prosesi pemakaman di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). Emmeril Kahn dimakamkan di lokasi yang akan dijadikan Islamic Center Al Mumtadz yang di desain sendiri oleh  Ridwan Kamil. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz
Anggota Brimob Polda Jabar membawa peti jenazah almarhum putra sulung gubernur Jawa Barat, Emmeril Kahn Mumtadz saat prosesi pemakaman di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). Emmeril Kahn dimakamkan di lokasi yang akan dijadikan Islamic Center Al Mumtadz yang di desain sendiri oleh Ridwan Kamil. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz /Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
 
KlikBondowoso.com - Jasad Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah ditemukan di Bendungan Engehalde di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss pada Rabu, (8/6/2022) lalu.
 
Jasad Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu ditemukan dalam keadaan utuh, setelah 14 hari masa pencarian di sekitar Sungai Aare.
 
Melalui cuitan Ridwan Kamil di Twitter, ia menyampaikan bahwa jasad Eril ditemukan utuh setelah dua minggu tenggelam di Sungai Aare.
 
 
"Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku, sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari," kata Ridwan Kamil pada Jumat, 10 Juni 2022.
 
Kabar ini tentu menggembirakan bagi banyak orang yang mendoakannya namun juga mengherankan.
 
Banyak yang tidak menyangka jika tubuh Eril tetap utuh meskipun sudah dua pekan berada di sungai.
 
 
Penjelasan ahli forensik terkait jasad Eril yang masih utuh
 
Kepala Departemen Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ade Firmansyah menjelaskan secara ringkas proses pembusukan pada jasad yang tenggelam.
 
Beliau menjelaskan bahwa semua jenazah akan membusuk akibat bakteri dan penguraian sel-sel mati di dalam tubuh.
 
Kedua faktor itu bisa dipercepat prosesnya atau diperlambat yang dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya tempat penyimpanan jenazah.
 
Jenazah di ruang terbuka akan membusuk dalam satu hari, ditandai perut kiri bawah yang berubah warna menjadi hijau.
 
 
Adapula jenazah yang di dalam tanah atau terkubur, proses pembusukannya delapan kali lebih lambat dari di ruang terbuka.
 
Artinya, secara umum jenazah bisa bertahan lebih dari satu minggu.
 
Sementara pada jasad di dalam air, pembusukannya akan dua kali lebih lambat daripada di ruang terbuka, atau bisa bertahan selama 2x24 jam.
 
"Suhunya juga mungkin lebih rendah dan di bawah suhu optimal. Juga faktor-faktor lain, faktor mineral yang terkandung di dalam air, itu bisa membantunya timbul saponifikasi (proses jenazah tidak busuk)," Kata dr. Ade. 
 
Berdasarkan pernyataan Ridwan Kamil, air di dasar Sungai Aare sedingin kulkas yang jika diperkirakan suhunya mencapai sekitar empat derajat celcius.
 
 
Dr. Ade menjelaskan, di suhu dingin tersebut, jasad manusia bisa bertahan selama satu bulan tanpa proses pembusukan.
 
Kemudian bersihnya Sungai Aare dari sampah kayu juga dikatakan berkontribusi dalam mencegah jasad Eril dari luka yang dapat mempercepat pembusukan.
 
Sehingga dapat disimpulkan kalau faktor air, suhu dan kebersihan dari sungai yang ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh UNESCO itu telah menjaga jasad Eril tetap utuh sampai ditemukan oleh Geraldine Beldi, seorang guru SD di Swiss. ***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x