Kisah Nyata KKN Desa Penari di Desa Bayu Banyuwangi, Lebih Mengerikan Daripada di Film

25 Mei 2022, 06:06 WIB
Perbedaan Sinden dan Sendang, Lokasi Mandi Widya dan Nur di KKN Desa Penari /Instagram @kknmovie/

KlikBondowoso.Com - KKN di Desa Penari diungkap adalah sebuah kisah nyata di Desa Penari.

Lokasinya disinyalir ada di Desa Bayu, Kabupaten Banyuwangi.

Hal itu diutarakan oleh Sudirman, salah satu pengelola wisata rowobayu di Desa Bayu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.

Sudirman cerita kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Sudirman mengaku menceritakan kisah tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Bayu.

Yakni ketika desanya didatangi oleh sekelompok mahasiswa untuk KKN mengikuti kegiatan kampus.

Kisah yang disampaikan Sudirman ternyata tidak jauh berbeda dengan cerita yang disampaikan oleh akun twitter simple man.

Sudirman mengatakan cerita di balik film KKN di Desa Penari yang viral itu terjadi di kawasan Rowo Bayu.

Baca Juga: Lebih Seram dari KKN di Desa Penari, Marak Pencurian Sapi di Bondowoso

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari Hadir Di Kota Tape, Berikut Jadwal dan Harga Tiket di Bioskop NSC Bondowoso

Kapan KKN itu Terjadi?

Dia menyebut KKN di tempat tersebut sudah terjadi pada 2008 silam.

Saat itu, ada ada enam mahasiswa asal Surabaya yang ikut program KKN.

"Iya ini nyata dan program KKN itu dilaksanakan di tahun 2008 yang diikuti oleh enam mahasiswa dari Surabaya," kata Sudirman, dikutip dari akun Instagram @erickthohir yang diupload pada Jumat 20 Mei 2022.

Kisahnya Lebih Mengerikan Daripada di Film

Dia menjelaskan, dari enam mahasiswa itu, ada dua remaja yang saling mencintai hingga menjalin hubungan asmara.

Setelah dua pasangan itu menjali hubungan, suatu ketika menjelajahi kawasan Rowo Bayu.

Dua mahasiswa itu ke luar dari lokasi KKN menuju ke daerah sebelah utara.

Baca Juga: Sudirman Memperlihatkan Foto Sumur dan Lokasi Lain di Rowo Bayu yang Menyerupai Film KKN di Desa Penari

Disana, kedua pasangan itu bertemu dengan seseorang dan mengajaknya untuk mampir ke rumahnya.

Ketika tiba di rumah orang tersebut, dua mahasiswa itu disambut dengan ramah dan dijamu dengan makanan yang enak-enak.

Setelah itu, mahasiswa KKN itu bertanya nama desa tempat mereka berada, orang itu menjawab sebagai Desa Penari.

Setelah itu, karena sudah mulai sore, kedua mahasiswa itu pamit pulang.

Keduanya diberi bingkisan oleh tuan rumah yang dibungkus dengan kertas koran.

Kedua mahasiswa itu menerimanya dan disimpan di dalam tas kemudian dibawa pulang.

Ketika sudah tiba dan bertemu dengan teman-temannya di sebuah tempat yang ada tiangnya, tepat di bawah tiang bendera ada bangunan bundaran.

Baca Juga: Cara Membentengi Diri Agar Tidak Diganggu Lelembut Badarawuhi Sepertin Film KKN di Desa Penari

Kedua mahasiswa itu ditanya oleh teman-temannya habis dari mana, kemudian dijawab baru dari sebuah desa bernama Desa Penari.

“Teman-teman mereka protes karena tidak percaya di sana tidak ada desa,” ucap Sudirman.

Namun dua mahasiswa itu meyakinkan mereka bahwa memang disana ada Desa Penari. Dua mahasiswa itu meyakinkan teman temannya dengan menunjukkan bingkisan yang mereka terima.

Kemudian memperlihatkan bingkisan dan membuka apa isi di dalamnya.

Sayangnya, ketika dibuka, mereka semua terkejut, ternyata isinya bukan makanan melainkan kepala seekor kera yang baru dipotong.

“Begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” papar dia.

Karena kaget, mahasiswa itu pingsan dan meninggal dunia beberapa hari kemudian. Kemudian, sebelum setelahnya, teman perempuan yang pergi bersama lelaki tersebut juga ikut meninggal dunia.

Sudirman mengaku hari dan tanggal persisnya KKN mahasiswa itu masih tercatat dalam arsip kepala desa. ***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler