Kejanggalan Dialami Nur Sejak Observasi KKN di Desa Penari yang Berakhir Tragedi Mistis

- 21 Mei 2022, 14:35 WIB
KKN di Desa Penari
KKN di Desa Penari /instagram @kknmovie/

KlikBondowoso.Com - KKN di Desa Penari mengundang sejumlah penasaran. Diangkat dari kisah nyata di Desa Penari, tercipta film KKN di Desa Penari.

Tragedi mistis dalam cerita KKN Desa penari tidak luput dari firasat yang dialami oleh mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan program kampus tersebut.

Terlebih firasat tersebut dalam kisahnya tidak hanya dirasakan oleh Nur saja tapi juga oleh teman kelompoknya yakni Widya, bahkan firasat itu sudah dialami oleh Nur sejak observasi lokasi yang akan diadakan kegiatan KKN.

Seperti dilansir dari Bondowoso Network dengan judul 'Mengulas Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur, Firasat Mistis dan Buruk yang Muncul Sejak Awal'

Ada berbagai kejanggalan yang dialami oleh Nur sejak melakukan observasi lokasi dan terulang kembali saat pelaksanaan kegiatan KKN di desa tersebut, firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sejak perjalanan observasi lokasi bersama Ayu mengendarai mobil, Nur sudah merasakan firasat tidak nyaman, dan ditengah jalan ada pertanda buruk yang dia alami.

Pertanda itu berasal dari seorang kakek pengemis, kakek itu menatapnya dan menggelengkan kepala, seakan berkata untuk tidak melanjutkan perjalanan dan niatnya untuk melakukan kegiatan di lokasi tersebut.

Ketika dijalan setapak yang tidak bisa dilewati mobil, warga desa datang membawa motor untuk menjemputnya, di tengah perjalanan melewati hutan menuju desa lagi-lagi Nur bertemu dengan pertanda buruk lain.

Baca Juga: Sosok Gambar di Kampung Darungan Lereng Raung Banyuwangi Dikatikan dengan KKN di Desa Penari

Baca Juga: Hanya Anton Yang Tak Diganggu Badarawuhi Dalam Film KKN di Desa Penari, Begini Kata Awi Suryadi Sang Sutradara

Nur melihat wanita menari diatas batu, tatapan matanya tajam, cantik dan tersenyum pada Nur, seakan sudah menunggunya di balik jalan lain, namun ketika menolehnya lagi penari itu sudah tidak tampak, seperti menghilang.

Sampai di desa yang berada di tengah hutan tersebut, Nur dan Ayu bersama Kepala Desa melakukan observasi lokasi sebagai modal awal melakukan kegiatan KKN dengan memutari desa.

Ditengah observasi lokasi, Nur sampai pada sebuah batu besar yang ditutupi kain merah, yang diberi sesaji di bawahnya lengkap dengan kemenyan, disana Nur melihat pertanda buruk lainnya.

Di Atas batu itu Nur melihat ada sosok hitam dengan mata merah menyala, bertanduk, kulitnya penuh bulu, Nur melihat sosok itu walau di siang bolong, Nur dan sosok itu saling bertatapan tajam.

Nur bergegas pergi menjauh dari tempat itu dan mengajak pulang Ayu yang heran padanya kenapa harus buru-buru, selama perjalanan keluar dari desa menggunakan motor warga, Nur berpikir bahwa sosok itu Genderuwo.

Ketika hari pelaksanaan KKN yang ditentukan dan kelompok pun ditentukan, terdiri dari 6 orang mahasiswa, ditengah perjalanan menuju lokasi, pertanda buruk yang dialami ketika perjalanan observasi kembali terjadi.

Baca Juga: 9 Fakta Cerita KKN di Desa Penari Badarawuhi Bukan Incar Bima atau Ayu, Melainkan Widya

Baca Juga: Latihan Akhir Pekan Ini Persib Terapkan Sistem yang Baru Pertama Kali Dilakukan, Total 88 Menit

Mobil yang ditumpangi digebrak oleh seorang kakek ketika berhenti dilampu merah, Nur pun kaget dan kakek itu terus-terusan memukul-mukul kaca mobil membuat semua yang di dalam mobil bertanya-tanya.

Kendaraan yang ditumpanginya pun berjalan kembali setelah sopir melempar koin padanya, namun Nur melihat kakek itu mengucapkan sesuatu dari gerak bibirnya, seakan kata-kata itu familiar didengar.

"Ojo budal nduk (jangan pergi nak)" itu yang terdengar oleh Nur, namun perjalanan tetap lanjut menuju lokasi KKN yang sudah disepakati bersama temannya Ayu.

Sampai di jalan desa yang tak bisa dilewati oleh mobil tersebut, hari sudah mulai gelap dan motor warga yang akan menjemput rombongan akhirnya datang tak lama kemudian.

Ditengah perjalanan Nur kembali mendapat pertanda buruk, dia mendengar dari kejauh ada suara gamelan, sayup-sayup suara itu terdengar namun semakin dekat semakin jelas seiring suara deru motor.

Suara gamelan tersebut semakin jelas ketika dia semakin dekat dengan desa, suasana hati Nur semakin mencekam ketika melihat sosok wanita yang menari dengan gemulai seiring suara gamelan.

Baca Juga: Posisi di Bawah Teja Paku Alam dan I Made Wirawan, Fitrul Dwi Rustapa Bikin Pengakuan Seperti Ini di Persib

Ditengah kegelapan hutan menuju desa, Nur sangat jelas melihat wanita tersebut menari dengan gemulai, gerakannya begitu anggun dan sangat mempesona, seakan menari di sebuah pertunjukan tapi dia tidak melihatnya.

Sesampainya rombongan ke desa, lagi-lagi pertanda buruk dilihat Nur, sama dengan apa yang dia lihat sebelumnya ketika melakukan observasi lokasi KKN tersebut, yakni sosok hitam bermata merah menyala.

Kali ini nur melihatnya di balik pohon dari kejauhan, seakan mengintainya dan teman-teman kelompok KKNnya, sialnya hanya dia yang bisa melihat sosok mengerikan itu.

Akhirnya banyak kejadian-kejadian mistis pun dialami oleh dia dan teman-temannya, hingga berujung tragedi yang menimpa dua temannya yakni Bima temannya satu pesantren dengannya dulu dan Ayu teman kelasnya di kampus.*** (Ahmad Afif/bondowoso.jatimnetwork.com)

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Bondowoso Network


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah