Bagi suku Madura, istri adalah dasarnya kematian. Jadi jika ada yang mengganggu istri, sama saja ia sedang melecehkan suaminya sebagai seorang pria.
Baca Juga: Asal usul Jajanan Gethuk, Berawal dari Kelangkaan Beras Hingga Punya Arti Nama yang Unik
Tak hanya masalah istri, carok juga kerap dilakukan oleh orang-orang yang sedang cek-cok atau adu mulut karena beda pendapat.
Saling ejek dan merendahkan adalah salah satu masalah pencorengan harga diri dan keluarga.
Pertengkaran hanya disebut carok apabila ada korban tewas dalam pertarungan itu.
Namun, jika tidak ada korban tewas maka suku Madura menyebut hal ini hanya sebagai pertengkaran biasa yang disebut 'atokar'.
Baca Juga: Tak Merasa Sakit Melukai Wajah! Ini Rahasia Masyarakat Kalimantan Barat dalam Tradisi Unik Tuntang
Seiring perkembangan jaman dan meningkatnya status pendidikan masyarakat Madura, tradisi carok kini sudah mulai ditinggalkan.
Hanya sebagian kecil suhu Madura yang berada di pedalaman yang masih melakukan tradisi ini sebagai jalan terakhir menyelesaikan masalah. ***