KlikBondowoso.Com - Gunung Cikuray adalah sebuah Gunung di Garut, jawa Barat. Kawasan Gunung Cikuray menyimpan kisah semasa zaman perang kemerdekaan Indonesia tahun 1947-1949.
Dalam catatan sejarah yang dikumpulkan dari Perpustakan Pusat Dinas Sejarah (Disjarah) TNI-AD di Jalan Kalimantan Bandung, Nationaal Archief Belanda, dan Konklijke Bibliotheek Belanda, kawasan kaki Gunung Cikuray pun menjadi salah satu area konflik pihak Indonesia dengan Belanda pada tahun 1947-1949.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melanjutkan perlawanan melalui perang gerilya dari hutan dan perkampungan Gunung Cikuray. Perkebunan Dayeuhmanggung dan Perkebunan Juliana kemudian dikuasai pasukan Belanda dan kembali dikelola Firma Tiedeman & van Kerchem.
Ada hal unik dalam catatan ketika di Gunung Cikuray tersebut, ada sebagian anggota pasukan TNI Batalion (Yon) 32/Garuda Hitam terlibat praktik klenik alias mistis.
PASUKAN Belanda berkemah di dekat pabrik teh Perkebunan Dayeuhmanggung yang sudah rusak, Juni 1948.
Walau sejumlah tentara yang melakukan klenik itu berdalih dipergunakan untuk mengalahkan pasukan Belanda, namun komandan Yon 32/Garuda Hitam yaitu Kapten Rivai tetap melarang keras karena merupakan sesuatu jalan keliru.
Kisah ini terjadi beberapa hari menjelang Perjanjian Renville, 17 Januari 1948, atau jika dihitung tahun 2018 ini sudah 70 tahun lalu.
Kisah mistik di Gunung Cikuray ini dituliskan oleh Kolonel Purnawirawan TNI, Mohamad Rivai pada memoarnya berupa buku Tanpa Pamrih, Kupertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Intermasa Jakarta tahun 1984, yang disimpan di Perpustakaan Pusat Disjarah TNI-AD.
Menurut Mohamad Rivai, saat dirinya masih berpangkat kapten pada pertengahan Januari 1948, Gunung Cikuray menjadi daerah gerilya pasukan TNI Yon 32/Garuda Hitam yang ia pimpin dalam melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda pasca-Agresi Militer I ”Operasi Produk” 21 Juli-5 Agustus 1947.