Kisah Kuliner di Balik Lengketnya Dodol atau Jenang, Terdapat Makna Berharga untuk Kehidupan

- 11 Agustus 2023, 13:22 WIB
Jadah, makanan tradisional jawa yang sarat makna dan filofosofi leluhur. Jadah memiliki tekstur kenyal dan lengket, biasa dihidangkan bersama kudapan lainnya, seperti wajik dan jenang. (Foto: Dok. Istimewa)
Jadah, makanan tradisional jawa yang sarat makna dan filofosofi leluhur. Jadah memiliki tekstur kenyal dan lengket, biasa dihidangkan bersama kudapan lainnya, seperti wajik dan jenang. (Foto: Dok. Istimewa) /

KlikBondowoso- Berikut ini kisah nusantara, di balik lengketnya dodol atau jenang, terdapat makna berharga untuk kehidupan rumah tangga.

Siapa yang tidak tahu dodol? Iya, panganan manis Indonesia ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai teman minum teh atau kopi.

Proses pembuatannya pun memerlukan waktu yang lama serta membutuhkan keahlian khusus, biasanya dodol dibuat oleh 3 sampai 4 orang ibu-ibu.

Baca Juga: Inilah Awal Mula atau Asal Usul Munculnya Kuliner Bakso di Indonesia

Dodol berasal dari santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, serta garam. Selin itu bahan tambahan dodol menentukan rasa seperti durian.

Sebagaimana yang sudah diketahui atau jenang, merupakan salah satu jenis kue tradisional yang mudah ditemukan baik di pasaran maupun di warung-warung.

Selain itu, biasanya dodol atau jenang merupakan makanan yang wajib ada di hantaran lamaran, khususnya dalam acara lamaran pernikahan adat Jawa.

Baca Juga: Kisah Kuliner Nusantara tentang Asal Usul Nasi Padang

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya makanan tradisional tersebut mengandung makna yang mendalam untuk kehidupan rumah tangga.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah