Hadis Arbain Nomor Tiga (Bagian dua), Jangan Tinggalkan Sholat

28 September 2021, 21:22 WIB
Hadits Arba'in Nawawi /N.A. Pertiwi/

KlikBondowoso.com - Dalam hadis arbain nomor tiga ini menjelaskan bahwa islam dibangun dengan lima tiang pokok.

Seperti dalam teks dari hadis arbain yang ke tiga, berikut ini adalah lima tiang pokok bangunan islam.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ “

Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji (ke Baitullah); dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16]

Baca Juga: Hadis Arbain Nomor Tiga, Lima Tiang Pokok Islam (Bagian satu)

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian pertama, bahwa yang disebut dalam rukun Islam, ada kewajiban yang terkait harta seperti pada zakat, ada kewajiban yang terkait badan seperti mengerjakan shalat, ada kewajiban yang terkait badan dan harta seperti haji, dan ada kewajiban yang terkait lisan seperti syahadat.

Rukun Islam ini masuk wajib ‘ain. Dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, yang dimaksud dengan hadits di atas, Islam itu dibangun di atas lima perkara seperti tiang untuk suatu bangunan.

Juga yang dimaksud dengan tiang tersebut adalah tiang pokok artinya kalau tidak ada tiang tersebut, tidak mungkin berdiri suatu bangunan.

Baca Juga: Hadits Arbain Nomor Satu, NIAT (Bagian Dua)

Adapun selain rukun Islam tadi adalah bagian penyempurna. Artinya, jika penyempurna tersebut tidak ada berarti ada yang kurang pada bangunan tersebut.

Namun, itu berbeda kalau tiang pokoknya tadi tidak ada. Islam seseorang jadi batal jika semua rukun Islam tadi tidak ada. Ini tak ada lagi keraguan.

Begitu pula ketika dua kalimat syahadatnya tidak ada, Islam juga jadi hilang. Yang dimaksud dua kalimat syahadat ini adalah keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca Juga: Hadits Arbain Nomor Satu, NIAT (Bagian Tiga)

Jangan meninggalkan shalat. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah kafir.”

(HR. Tirmidzi, no. 2621 dan An-Nasa’i, no. 464. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Baca Juga: Hadits Arbain Nomor Dua, Islam Iman dan Ihsan (bagian satu)

Bahkan orang yang lupa saja tetap harus shalat. Sebagai tanda mulianya shalat, saat lupa atau tertidur, tetap dikerjakan saat ingat atau tersadar.

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا

“Barangsiapa yang lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia shalat ketika ia ingat.” (HR. Muslim, no. 684)***

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Arba’in an-Nawawiyah

Tags

Terkini

Terpopuler