KlikBondowso.com - Buya Yahya memberikan doa ampuh agar bisa cepat mendapatkan pasangan hidup alias jodoh.
Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya saat menjawab pertanyaan seorang jamaah dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Al-Bahjah TV, 18 Juni 2017.
Buya Yahya mengungkapkan tentang doa meminta pasangan hidup yang baik dan benar.
Jodoh memang sudah ditentukan oleh Allah, karena setiap manusia diciptakan berpasangan.
Namun, tidak jarang ditemukan seseorang mendambakan pasangan yang sesuai dengan keinginan hatinya.
Lantas apakah boleh meminta kepada Allah untuk dijodohkan dengan seseorang yang dia kagumi?
"Boleh. Jika kekaguman tersebut tertuju kepada orang yang soleh/solehah, doa semacam itu tidak dilarang," kata Buya Yahya.
Meski dibolehkan, namun doa semacam itu kurang tepat. Sebab, dalam doa tentang perjodohan kaidahnya bukan begitu.
Menurut Buya Yahya, pertama yang perlu dipahami, doa paling tepat yang diajarkan Nabi adalah doa istikharah (meminta petunjuk).
"Kaidah istikharah adalah jika seseorang itu pantas untukmu, layak untukmu, itu perlu di istikharah," jelas Buya Yahya.
Baca Juga: Waktu Sholat Dhuha yang Paling Utama Beserta Keutamaannya, Ini Kata Buya Yahya
Jika orang yang dikagumi soleh/solehah, baik, dan pantas menjadi suami/istrinya, itulah yang layak didoakan dengan cara istikharah.
Kemudian, perlu dipahami juga bahwa doa istikharah ini tidak boleh mengatur Allah, karena sesuatu yang menurutmu baik belum tentu baik menurut Allah.
Sebaliknya, sesuatu yang menurutmu tidak baik, bisa jadi yang terbaik menurut Allah.
Jadi dalam urusan perjodohan, kita diperbolehkan memilih, setelah itu pilihan kita serahkan kepada Allah seperti yang diajarkan dalam hadits Nabi.
Baca Juga: Cara Agar Hidup Tenang dan Bahagia, Begini Menurut Buya Yahya
"Allahumma inkaana haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii," kata Buya Yahya.
"Artinya, Ya Allah jika memang itu baik untukku, hidup di duniaku dan di akhiratku, maka mudahkanlah untukku," sambungnya.
Sebaliknya, jika memang dia baik, tapi tidak baik untukku, maka jauhkanlah.
"Wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih," jelas Buya Yahya.
Oleh sebab itu, kepasrahan kepada Allah itu penting, karena hakikat kebenaran itu sejatinya hanya Allah semata yang mengetahuinya.***