Om Hao Menelusuri Lokasi Asli KKN di Desa Penari: Ada Pesan Terakhir dari Bima dan Ayu

1 Juni 2022, 07:42 WIB
Om Hao melakukan penulusuran ke lokasi asli di desa penari, berbicara dengan arwah Ayu dan Bima asli /Tangkapan Layar YT/


KlikBondowoso.com - Film KKN di Desa Penari yang tiketnya terjual habis dalam 6 hari berturut-turut merupakan kisah asli dari sekelompok anak KKN.

Om Hao salah satu pakar supranatural menelusuri lokasi asli kejadian KKN di Desa Penari bersama dengan tim kisah jawa yang berada di kota B.

Ketika sedang menelusuri lokasi Om hao sempat dirasuki oleh ruh Badarawuhi yang kemudian juga didatangi oleh arwah Bima dan Ayu.

Ketika berbincang di lokasi KKN di Desa Penari dengan arwah Bima dan Ayu, Om Hao mendapat pesan terakhir dari mereka.

Baca Juga: Kata Ustadz Adi Hidayat, Baca Dzikir Setelah Sholat Tahajud Maka Dosa Akan Berguguran

Dikutip cimahi.pikiran-rakyat.com dari Kanal YouTube Kisah Tanah Jawa berjudul Perjalanan Kisah Tanah Jawa di Desa Penari yang diunggah pada 27 Mei 2022.

Pada video tersebut memperlihatkan bahwa Om Hao menelusuri lokasi asli KKN di Desa Penari ini pada malam hari bersama tim.

Di tahun 2008 lokasi dijadikan tempat KKN, kemudian di tahun 2010 desanya ditinggal oleh masyarakat karena ada program bedol desa.

Selain itu juga karena ada kasus mahasiswa KKN yang melanggar aturan sehingga menimbulkan kematian 2 mahasiswa.

Menurut Om Hao, di lokasi KKN di Desa Penari ini terdapat banyak situs keramat yang memang dijaga oleh masyarakat termasuk oleh para makhluk halus.

''Jadi ada semacam perjanjian, kalau sudah malam hari itu giliran dari para mahkluk halus menjaga tempat ini,''jelas Om Hao.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ajarkan Hal Ini Saat Hadapi Permasalahan Hidup, Agar Ringan Menjalaninya

Ternyata di lokasi tersebut dibagi menjadi dua desa yaitu desa penari dan desa gaib.

''Di Desa Penari ini suka ada pagelaran yang bukan hanya ditujukan untuk manusia, tapi juga untuk penghuni desa gaib,''jelas Om Hao.

Namun, terkadang para penari kerasukan dari penghuni desa gaib yang satu minggu kemudian sakit keras dan meninggal, kata Om Hao.

Tak selang beberapa waktu Om Hao dirasuki oleh 2 arwah sekaligus yaitu Badarawuhi dan pasangannya Badarawui.

Pasangan tersebut wujudnya seperti naga dan ekornya saling berkaitan, katanya. Pasangan siluman ini ditugaskan oleh sosok yang lebih sakti lagi untuk menjaga tempat ini.

Ketika para mahasiswa KKN yang berjumlah 14 datang ke lokasi KKN, sudah mendapat peringatan dari sesepuh desa agar tidak melanggar peraturan desa.

Termasuk, sebelum Magrib harus sudah pulang ke pemukiman warga dan tidak berkeliaran, katanya.

Baca Juga: Hal Ini Paling Ditakuti Rasulullah SAW Melebihi dari Dajjal, Buya Yahya Beri Penjelasan

''Tapi ada sepasang mahasiswa yang melanggar dengan cara mandi dan berhubungan badan di Sendang, dekat sungai pada malam hari,''jelas Om Hao.

Bila di film KKN di Desa penari pasangan tersebut adalah Bima dan Ayu.

Awalnya, Bima mandi di Sendang. Tapi, lama kelamaan Ayu yang memang menyukai Bima akhirnya menemani mandi dan malah jadi berhubungan badan.

Kejadian itu jelas pelanggaran, tidak hanya melanggar aturan desa tapi juga aturan desa gaib disini, kata Om Hao.

Badarawuhi, sosok penjaga desa gaib mengancam Bima untuk bisa memuaskannya jika ingin permasalahan selesai.

Baca Juga: Terdapat Hambatan dalam Pencarian Eril, Anak Ridwan Kamil yang Hanyut di Sungai Aare, Apa itu?

Tapi terdapat permasalahan baru yaitu Bima mengambil mahkota kawaturih milik Badarawuhi setelah melayaninya.

Kawaturih ini akan digunakan Bima untuk memikat Widya, teman KKN yang ia sukai. Tapi, hal ini diketahui oleh Nur, teman Bima yang memiliki jin khodam penjaga

Setelah diketahui oleh Nur atas perbuatan mereka, Bima dan Ayu akhirnya meminta maaf kepada para penjaga lokasi KKN di Desa Penari.

Tapi sayangnya permintaan maaf mereka tidak diterima oleh penjaga lokasi. Karena mahkota Badarawuhi sudah diambil.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Cara Melunasi Hutang, Salah Satunya Mengingat Allah Sebelum Berdoa

Akhirnya, mau tidak mau Bima dan Ayu dijadikan budak oleh Badarawuhi di desa gaib.

''Yang laki-laki harus mengawini Badarawuhi dan memiliki anak ribuan ular. Sedangkan yang perempuan menjadi penari di desa gaib ini,''jelas Om Hao.

Dalam perbincangan mereka dengan Om Hao, Bima dan Ayu sempat menyatakan penyesalan atas pelanggaran yang telah mereka lakukan.

Dan mereka berpesan jangan sampai ada kejadian lagi seperti yang mereka alami.

Om Hao pun meminta kepada masyarakat supaya mau mempelajari sejarah termasuk adat kebiasaan di suatu daerah yang akan dikunjungi.

Itulah pesan yang disampaikan oleh Bima dan Ayu melalui Om Hao yang menyatakan penyesalannya atas perbuatan mereka melanggar aturan dan tata krama di Desa Penari. ***

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler