Tidak Ada Bulan Muharram dalam Tahun Hijriyah, Kata Ustadz Adi Hidayat Cek di Semua Hadits, Adanya Bulan Ini

22 Februari 2023, 18:37 WIB
Ilustrasi Masjid Nabawi di Kota Madinah//Pixabay.com/Konevi /

klikbondowoso.com - Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang bulan muharram yang ternyata tidak ada dalam tahun Hijriyah.

Sebentar lagi pergantian tahun baru Islam 1444 Hijriyah akan segera dilalui umat muslim.

Sama halnya seperti tahun Masehi, dalam tahun Hijriyah juga terdapat 12 bulan.

Biasanya, kita menyebut awal tahun baru hijriyah tersebut sebagai bulan Muharram.

Namun, dalam kegiatan kajiannya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam kalender Hijriyah tidak ada bulan Muharram.

Dilansir klikbondowoso.com dari unggahan YouTube Cinta Rasul Channel pada 1 September 2019, Ustadz Adi Hidayat pun menambahkan bahwa dalam hadits tidak ada yang namanya bulan Muharram tersebut.

"Tidak ada yang namanya bulan Muharram," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa bulan pertama dalam kalender Hijriyah tersebut yakni Al-Muharram.

"Yang ada Al-Muharram," imbuhnya.

Ustadz Adi Hidayat menyebut bahwa antara Muharram dan Al-Muharram itu memiliki arti yang berlainan.

"Berbeda antara Muharram dan Al-Muharram, itu lain," kata Ustadz Adi Hidayat.

"Silakan cek di semua urutan hadits," ucap Ustadz Adi Hidayat.

"Tidak pernah disebutkan Muharram, yang ada Al-Muharram," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menyebut bahwa Muharrram itu asalnya segala yang diharamkan itu hukumnya haram.

"Seperti judi, mabuk, dan korupsi," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia menjelaskan bahwa muharram ini bisa diartikan sebagai suatu perbuatan, sedangkan hukumnya dinamakan dengan haram.

"Segala yang diharamkan itu Muharram dan hukumnya itu haram, " ucap Ustadz Adi Hidayat.

Contoh lainnya seperti berjudi yang memiliki hukum haram, dan perbuatannya disebut muharram.

Sementara, dalam sebuah video yang diunggah melalui akun YouTube Audio Dakwah pada 7 September 2019, Ustadz Adi Hidayat menyebut bahwa untuk penyebutan 'waktu meninggalkan sesuatu yang haram' perlu digunakan imbuhan al-, seperti penjelasan berikut:

"Jika kita ingin memulai meninggalkan segala yang diharamkan itu oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, maka di antara rumusnya dalam bahasa Arab kita bisa gunakan 'alif lam' di depannya," ucap Ustadz Adi Hidayat.

"Jadi, 'alif lam' itu fungsinya banyak, bisa menunjukkan ta'rif ma'rifa mengkhususkan sesuatu," tambahnyta.

Selain itu masih banyak fungsi 'alim lam' dalam bahasa Arab.

Misalnya untuk menunjuk pada sesuatu yang luas, komperhensif, dan tak terkecuali contohnya dalam penggunaan kata 'Alhamdulillah'.

"Kemudian ada yang terkait dengan waktu untuk memulai suatu aktivitas, ini kemudian kita masukkan 'alif lam' ke nama suatu bulan yang terkait dengan segala yang diharamkan oleh Allah SWT," kata Ustadz Adi Hidayat.

Itu sebabnya penyebutan bulan yang tepat adalah Al-Muharram bukan Muharram.

Sebab, dalam bulan Al-Muharram terkandung makna sebagai bulan untuk hijrah dan meninggalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT guna semakin mendekatkan diri pada-Nya.

"Saya tidak ingin mabuk lagi, saya tidak ingin judi lagi, saya tidak ingin zina lagi, saya tidak ingin macam-macam yang buruk lagi, maka tambahkan alif lam di depannya, dikenal dengan nama Al-Muharram," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menyebut bahwa bulan Al-Muharram ini merupakan bulan untuk awal dalam meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler