klikbondowoso.com - Kali ini Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang hukum berwudhu bagi perempuan yang sedang haid.
Wudhu merupakan salah satu cara mensucikan diri yang telah disyariatkan dalam Islam.
Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat.
Namun, berwudhu tidak hanya dilakukan ketika hendak sholat. Sebisa mungkin, seorang muslim menjaga wudhunya.
Seorang muslimah yang mengalami haid diperkenankan untuk tidak sholat dan berpuasa karena kondisinya yang dalam hadats besar.
Tetapi, perempuan yang haid diperkenankan untuk melaksanakan amalan yang lain seperti berdzikir, menghadiri majelis ilmu, dan bersedekah.
Untuk mensucikan diri dari hadats besar ketika selesai dari masa haid, seorang muslimah perlu melakukan mandi besar.
Lantas, ketika masih dalam masa haidnya, apakah perempuan diperbolehkan untuk tetap berwudhu?
Simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang hukum berwudhu bagi perempuan yang sedang haid.
Dikutip klikbondowoso.com dari video di kanal YouTube Adi Hidayat Official 29 Januari 2022, berikut ini hukum berwudhu bagi perempuan yang sedang haid.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, wudhu memiliki dua fungsi yang berbeda.
Fungsi wudhu yang pertama adalah mensucikan diri dari hadats kecil. Fungsi kedua, untuk menjaga nilai-nilai kebaikan sebagai pancaran kemuliaan dari Allah.
"Bagi perempuan yang tengah mengalami masa haid, diperkenankan untuk berwudhu, boleh-boleh saja," kata Ustadz Adi Hidayat.
Wudhu tetap tidak bisa menghilangkan hadas besar haid. Jadi, ketika perempuan yang haid berwudhu, hadasnya tetap ada.
"Tidak bisa menghilangkan hadasnya bila dengan berwudhu," kata Ustadz Adi Hidayat.
Fungsi wudhu bagi wanita yang sedang haid bukan untuk mensucikan diri dari hadast, tetapi untuk menjaga nilai-nilai kebaikan.
Demikianlah penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang hukum berwudhu untuk perempuan yang sedang haid.***