KlikBondowoso.com - Gus Baha mengungkap 6 amalan yang hadiahnya mendapatkan kunci masuk surga dan gembok pintu neraka.
Masuk surga dan terhindar dari neraka merupakan cita-cita bagi banyak orang beragama, utamanya seorang muslim.
Untuk bisa mendapatkan tempat di surga Allah maka seseorang harus mengumpulkan pahala melalui amalan-amalan.
Sebaliknya jika seseorang menumpuk banyak dosa maka ia akan ditempatkan di neraka.
Dikutip dari YouTube Cahaya Mutiara TV Gus Baha menerangkan sebuah riwayat hadist yang membuat seseorang di akhirat nanti mendapatkan kunci surga dan seluruh pintu neraka tergembok saat ia melintas.
Orang yang demikian tidak perlu lagi disukkan mencari cara untuk masuk surga dan menghindari neraka.
Hadist ini disampaikan ileh Sayidina Ali dan Umar, namun ia meyakini sebagai hasil konsensus para sahabat.
"Orang yang melakukan 6 hal ini, dia sudah tidak perlu nyari-nyari cara masuk surga dan nggak perlu mencari-cari cara menghindar dari neraka," kata Gus Baha dikutip dari YouTube Cahaya Mutiara TV yang diunggah pada 3 Desember 2021.
"Artinya dia sudah masuk kualifikasi untuk masuk surga," kata Gus Baha.
Baca Juga: Bukan Telapak Tangan, Perempuan harus Perhatikan Bagian Ini saat Memakai Mukena, Buya Yahya: Wajib Ditutup
"Kalau kamu melakukan enam hal ini berarti kamu mendapat kunci untuk masuk surga dan mengunci neraka (mendapatkan gemboknya neraka),"
Inilah 6 amalan yang jika dikerjakan berhadiah kunci surga dan gembok neraka menueut keterangan Gus Baha:
1. Selalu mengingat Allah, mengenali sifat-sifat Allah, dan meyakini bahwa Allah yang menciptakan manusia, memberikan rizki, menghidupkan, dan yang mematikan manusia.
2. Taat kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
3. Mempercayai adanya setan. Artinya ialah percaya bahwa setan ada dan akan selalu menjadi musuh manusia.
Setan akan menggoda manusia untuk melanggar perintah Allah dan menjauhi Allah.
4. Mempercayai adanya akhirat, sehingga menyiapkan bekal akhirat.
5. Mengetahui bahwa dunia adalah tempatnya kerusakan dan hanya tempat sementara.
Sehingga meninggalkan urusan dunia kecuali hal-hal yang dapat digunakan sebagai bekal menuju akhirat.
6. Mengetahui barang yang haq dan yang batil.
Sehingga mengikuti dan mengamalkannya barang haq, serta menjauhi barang yang bathil.***