Khutbah Jumat Tema Kematian Adalah Kelahiran yang Kedua

- 9 September 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Masjid. Khutbah Jumat tema Kematian dan Harapan dari PDM Malang.
Ilustrasi Masjid. Khutbah Jumat tema Kematian dan Harapan dari PDM Malang. /Pexels_Nizam Arif

KlikBondowoso.Com - Khutbah Jumat tema kematian dan harapan. Materi terkait tema ini diawali dengan cerita kematian yang banyak diperbincangan masyarakat.

Ditulis secara runtut dan cantik oleh Saiful Anam dari PD Muhammadiyah Malang. Harapannya tulisan khutbah Jumat ini menjadi referensi khotib dalam memberi siraman rohani.

Khutbah Jumat ini bertema Kematian dan Harapan. Berikut Khutbah Lengkapnya:

KHUTBAH PERTAMA

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِى قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوا إِيْمَانًا مَعَ إِيْمَانِهِمْ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى، كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.أَمَّا بَعْدُ

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

Saya ingin memulai renungan ini dengan menilik kembali kisah nyata yang pernah dikabarkan di salah satu stasiun televisi. Walaupun cerita ini telah lama, namun ada harapan semoga kita bisa mengambil I’tibar darinya.

Jejen (40 tahun) menceritakan bahwa peristiwa kematian Nana (71 tahun), ibunya sangat tiba-tiba dan tanpa diduga sama sekali. Tidak ada pertanda kalau ibunya sedang sakit atau apapun. Semuanya berjalan normal.

Saat itu telah masuk waktu Subuh, seperti biasanya sang ibu terjaga dengan sendirinya dan bergegas mengambil wudhu. Suara gemercik air membangunkan Jejen dari tidurnya. Tak lama kemudian, melalui celah-celah dinding gedek pemisah kamar mereka, secara perlahan Jejen mendengar bacaan shalat yang keluar dari mulut ibunya. Tiba-tiba ia mendengar suara “brukk!” yang cukup keras.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah