Mengapa Dukun Laris di Indonesia, Begini Penjelasan Syeikh Ali Jaber

- 30 Oktober 2021, 21:01 WIB
Mengapa Dukun Laris di Indonesia, Begini Penjelasan Syeikh Ali Jaber
Mengapa Dukun Laris di Indonesia, Begini Penjelasan Syeikh Ali Jaber /


KlikBondowoso.com - Indonesia negara yang diberikan kenikmatan yang luar bias oleh Allah, namun usaha yang paling menjanjikan dinegeri ini malah dukun. Syeikh Ali Jaber mencoba menjelaskan tentang ini.

Dilansir KlikBondowoso.com dari kanal Youtube Muslim-saluran dakwahSyeikh Ali Jaber mengatakan bahwa di Indonesia usaha yang paling banyak dan laris adalah dukun.

Syeikh Asal MAdina ini menceritakan bahwa dalam suatu kesempatan saat berdakwah disuatu daerah. Ada seorang ibu yang meminta tolong pada Syeikh Ali Jaber untuk mendatangi rumahnya. Karena dia tidak pernah berani masuk dalam rumahnya karena banyak hantu.

Saat itu Syeikh Ali Jaber menolak, sebab nanti semua jamaah akan minta rumahnya didatangi. Namun ibu itu terus meminta hingga menangis.

Akhirnya Syeikh Ali Jaber mendatangi rumah sang ibu tersebut. Ibu tersebut menceritakan bahwa suatu hari didatangi seorang kyai yang mengatakan bahwa rumahnya banyak hantu. Saat dirinya meminta tolong Kyai lainnya tidak ada yang mau. Hingga suatu hari ada dukun yang mau membantu.

Dukun tersebut kemudian menentukan tarif satu ekor jin dihargai 250 ribu namun karena ibu terssebut hanya memiliki 500 ribu saja. Sang dukun mengatakan dirumahnya ada 5 jin, karena si ibu hanya mempunyai 500 ribu maka yang dikeluarkan baru 2 ekor, sisanya akan dikeluarkan setelah ibu ada uang lagi.

" dan kasian ibu itu percaya, sampai tidak mau masuk rumahnya, sampai saya kerumahnya" Kata Syeikh Ali Jaber.

Mendengar cerita tersebut, Syeikh Ali Jaber kemudian mendatangi rumah si ibu, Lalu Syeikh masuk dan ibu tersebut menunggu diluar.

Syeikh Ali Jaber jujur tidak melihat apa-apa, kemudian syeikh memanggil si ibu, dan menyatakan rumahnya aman.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah