3. Meyakini bahwa setiap musibah yang terjadi pasti memiliki hikmah dan pelajarannya.
Karena itu kita harus berusaha mencari dan mendapatkan hikmah dan pelajaran sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya dari musibah dan ujian yang kita alami. Musibah-musibah yang terjadi, jika kita sikapi dan terima dengan sabar dan tawakkal, akan menghapuskan dosa, melipatgandakan pahala, menambah iman, meningkatkan derajat kita di sisi Allah, dan fadhilah-fadhilah besar yang lainnya.
Baca Juga: Ujian Wabah Covid-19 Membuat Kita Mendekat Pada Alam
Dan bagi seorang mukmin, musibah justru menjadi tanda kebaikannya dan kecintaan Allah terhadapnya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuknya kebaikan maka Allah justru akan memberikan musibah kepadanya” (HR Al-Bukhari dan Ahmad).
"Apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan memberikan ujian dan cobaan kepada mereka” (HR At-Turmudzi, Ahmad dan Al-Baihaqi).
4. Melakukan muhasabah dan introspeksi diri.
Jangan-jangan karena selama ini kita kurang berkorban atau bahkan enggan berkorban secara sukarela, maka Allah ”menjewer” kita dengan terjadinya musibah-musibah dan bencana-bencana yang memaksa kita berkorban dengan berbagai bentuk pengorbanan, yang kadang-kadang menghabiskan seluruh milik kita.
Padahal sebelumnya barangkali kita keberatan untuk berkorban dengan sebagian kecil saja dari yang kita miliki, yang pada hakikatnya adalah milik Allah.
Baca Juga: Aa Gym Memberikan Rahasia Menghadapi Ujian
5. Kembalikan kepada Allah.