"Apa yang dia dapat? Dapat kebebasan dari neraka dan dari kemunafikan," ucap Syekh Ali Jaber melanjutkan.
Syekh Ali Jaber juga menyebutkan, jika ingin tau mukmin atau munafik, lihat dari sholatnya, sering menjaga takbiratul ihram bersama imam atau sering menjadi makmum masbuk.
"Kalau mau tau dirinya mukmin atau munafik, kira-kira bagaimana posisinya sholat. Khususnya takbiratul ihram. Suka dijaga, atau sering masbuk," kata Syekh Ali Jaber.
Orang yang sering menjadi makmum masbuk, tidak akan sama posisinya di sisi Allah, dengan orang yang datang lebih awal.
Misalkan semua bisa masuk surga karena karunia Allah, di dalam surga tingkatannya berbeda-beda tergantung amal.
"Masuk surga, tingkatannya ada yang di bawah, di tengah, dan ada yang paling atas bersama Rasulullah dan para sahabat, waliyullah," kata Syekh Ali Jaber.
Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa orang yang tahajjud, sholat dhuha, qobliyah ba'diyah, puasa senin-kamis, menjaga bacaan Al-Quran, tidak mungkin sama dengan orang yang malas. Walaupun sama-sama masuk surga.
Kalau Allah berikan karunia, dua-duanya masuk surga. Ada juga yang masuk surga, tapi mampir dulu ke neraka.***