Khutbah Jumat: Persiapkan Hal Ini Sebelum Berangkat Haji

- 9 Juni 2022, 20:10 WIB
Khutbah Jumat: Persiapkan Hal Ini Sebelum Berangkat Haji
Khutbah Jumat: Persiapkan Hal Ini Sebelum Berangkat Haji /Pixabay/Konevi

Pada tahun ini alhamdulilah kita patut bersyukur, sebab pemerintah Indonesia sudah mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi untuk memberangkatkan para calon jamaah haji dari Indonesia.

Dengan adanya nikmat ini, kita patut mengingat bahwa ibadah haji bukanlah untuk memamerkan status sosial. Sangat disayangkan sekali andai saja ada orang yang berangkat haji hanya untuk dipanggil sebagai Bpk. Haji fulan, bahkan sampai hati orang tersebut berulang kali berangkat haji dan setiap tahun berangkat umrah sementara orang di sekitar, ekonominya masih kekurangan, masih ada yang kelaparan, masih ada anak yang tidak berkesempatan mengenyam bangku sekolahan.

Sayyid Abdurrahman ibn Muhammad ba’alawi dalam karangan beliau mengatakan, haram hukumnya berangkat haji sementara masih ada tetangganya yang kelaparan.

Selain itu hendaknya kita mengingat bahwa haji yang diterima di sisi Allah Swt. adalah haji mabrur, dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كفَّارَةٌ لِمَا بينَهمَا ، وَالْحجُّ الْمَبْرُورُ لَيسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Dari Abu Hurairah Radhiallahu ’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Tiga Amanah Manusia dari Allah Selama Hidup di Dunia, Jangan di Tinggalkan

Syeikh Ibrohim al-Khowas Rohimahulloh mengatakan, termasuk tanda-tanda haji mabrur adalah mendapat mahkota ridho dari Allah Swt., setelah kembali dari haji ia membawa hadiah berupa akhlak yang terpuji, selalu menjaga diri dari perbuatan dosa, tidak melihat orang lain dengan pandangan yang merendahkan dan tidak sudi untuk memperebutkan harta dunia sampai akhir hayatnya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kita tentu tidak ingin ibadah yang kita lakukan tidak bernilai di sisi Allah Swt. apalagi dapat mendatangkan murka dari Allah Swt. Maka dari itu marilah kita kembali menata hati kita, menata niat di setiap ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah Swt.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah