Dalam rombongan itu terdapat seorang ustadz yang mendengar sang nelayan sedang berdzikir.
Didekatinya nelayan itu dan bertanya tentang apa yang dibacanya.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Nabi Jelang Suro atau Muharram Tahun Baru Islam, Salah Satunya Quthbul Al qhotob
Sang nelayan menjawab bahwa ia sedang membaca Sholawat Nabi dengan ucapan 'shollu 'alaihi wasallimu tasliima'.
Mengetahui hal itu, sang ustadz kemudian memberitahukan bahwa Sholawat Nabi yang dibacanya salah.
Tak lupa sang ustadz juga mengoreksi bahwa seharusnya ia membaca 'sholli' yang berarti 'sholawatku' bukan 'shollu'.
Sang nelayan berterimakasih kepada ustadz.
Tak lama berselang si nelayan lupa dengan apa yang dijelaskan oleh sang ustadz. Apakah harus membaca 'Sholli atau 'Shollu'.
Ia lantas mengejar sang ustadz yang telah menyeberang laut.