Network
KlikBondowoso.com - Kisah nyata keajaiban dan kemuliaan pengamal Sholawat Nabi kali ini dikisahkan oleh Habib Luthfi bin Yahya.
Kisah keajaiban Sholawat Nabi ini dialami oleh seorang kuli pasar bernama Mbah Darjo.
Peristiwa ini disaksikan sendiri oleh Habib Luthfi bin Yahya kala masih nyantri di Pondok Kedungparuk Purwokerto.
Mbah Darjo adalah seorang kuli pasar yang bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhannya.
Hingga suatu ketika Mbah Darjo dikabarkan wafat dan dimakamkan di Kedungparuk.
Baca Juga: Syair Bulan Muharram dari KH Achmad Chalwani Nawawi, Terjemahan Ianatut Tholibin
Kisah Mbah Darjo dimulai ketika keluarga meminta pembongkaran makam.
Hal ini karena keluarga ingin menguburkan cucu Mbah Darjo di dekat makam Mbah Darjo.
Alasannya karena dia area pemakaman itu banyak makam orang sholeh seperti ayah dari Kiai Abdul Malik dan Kiai Ilyas.
Akhirnya makam Mbah Darjo dibongkar. Saat sudah hampir setengah meter digali, orang-orang dibuat kaget dengan bambu penutup jenazah yang masih berwarna hijau segar.
Tak hanya itu, kain kafan yang digunakan jasad Mbah Darjo juga masih utuh, bersih, dan wangi.
Habin Luthfi yang saat itu tengah berada di lokasi terperanjat kaget atas apa yang dilihatnya.
Baca Juga: Kisah Karomah Nelayan Bisa Berjalan di Atas Air karena Salah Bacaan Sholawat Nabi
Beliau pun ingin melaporkan kepada gurunya yakni Kiai Abdul Malik.
Belum juga dilaporkan, Kiai Abdul Malik justru lebih dulu menodong pertanyaan kepada Habib Luthfi.
"Piye, Darjo mayite isih utuh? (bagaimana Darjo mayitnya masih utuh?)" Tanya Kiai Abdul Malik.
Habib Luthfi yang masih syok makin dibuat kaget kala mengetahui bahwa Kiai Abdul Malik justru sudah tahu tentang kondisi jasad Mbah Darjo.
Kiai Abdul Malik pun menceritakan bagaimana Mbah Darjo semasa hidup.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Nabi Jelang Suro atau Muharram Tahun Baru Islam, Salah Satunya Quthbul Al qhotob
" Darjo kuwi wong ahli sholawat, ora tau tinggal sholawat tiap bengi. Durung turu sakdurunge moco sholawat ping nembelas ewu (Darjo itu orang ahli sholawat, tidak pernah ninggal sholawat tiap malam. Tidak akan tidur sebelum membaca sholawat enam belas ribu kali)," jelas Kiai Abdul Malik.
" Sholawatnya,
Allahumma Sholli ala Muhammad,
Allahumma Sholli ala Muhammad
Allahumma Sholli ala Muhammad," imbuh Kiai Abdul Malik.
Demikian kisah seorang ahlul Sholawat Nabi yang mendapatkan kemuliaan dari Allah Swt.***
