"Jadi, cara Syaid Az-Zabidi, Sholawat itu suatu konstitusi ilmu, Allahumma, Allah pemberi, 'ala Muhammad atau 'ala Sayyidina Muhammad, yang diberi," jelas Gus Baha.
Dengan mengamalkan Sholawat Nabi, maka umat Islam telah mengakui secara konstitusi ilmu bahwa Muhammad bukanlah Tuhan sebagaimana Nasrani menuhankan Isa.
Gus Baha pun menyayangkan bahwa dewasa ini, umat Islam justru salah mengartikan amalan Sholawat Nabi.
Banyak umat Islam yang mengamalkan Sholawat Nabi hanya untuk meraih materi dunia.
"Kalian tidak, membaca Sholawat Nabi karena khasiatnya, kalau dibaca sekian bisa bayar hutang, kalau dibaca sekian dapat istri cantik, kalau sekian bisa poligami," terang Gus Baha memberi contoh kasus.
Gus Baha mengaku tidak tertarik dengan cara mengamalkan Sholawat Nabi seperti demikian.
Baca Juga: Gus Baha Buka-bukaan Soal Sholawat Nabi Favorit untuk Bertemu Rasulullah, Begini Bacaan dan Artinya
"Kelakuannya itu, kalau saya nggak tertarik," ungkap Gus Baha.
Hal ini lantaran menurut Gus Baha, orang yang mengamalkan Sholawat Nabi dengan dalih materi dunia, tidaklah menghargai konstitusi ilmu tentang Sholawat Nabi.