Teks Khutbah Jumat, tentang Manfaat Syariat Allah bagi Manusia

- 17 November 2022, 19:40 WIB

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Penuh Makna tentang Rahasia Hujan dan Hikmah di Baliknya

عَلَى مَا يَنْفَعُكَ

“Kepada apa yang bermanfaat untuk dirimu.”

Karena ini adalah merupakan sifat orang-orang yang berakal dan senantiasa berpikir. Ketika ia hendak melakukan suatu perbuatan (apapun juga), apakah itu bermanfaat untuk dirinya ataukah malah memberikan bahaya dan mudharat untuk hidupnya?


Maka ketika ia tahu bahwasanya sesuatu itu berbahaya untuk dirinya Ya Akhi, ia akan tinggalkan walaupun itu nikmat, walaupun itu terasa menyenangkan. Jika ternyata itu sesuatu yang membahayakan kehidupannya, maka ia pun lari darinya.

Ketika ia tahu bahwasanya itu bermanfaat untuk dirinya, walaupun memang menyakitkan, walaupun memang menyusahkan, tak mengapa ia bersabar sebentar demi untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang ia ingin rasakan tersebut. Bagaikan orang yang meminum obat yang sangat pahit nan getir. Ketika ia tahu bahwasanya itu ada padanya kesembuhan penyakitnya, ia akan bersabar sebentar untuk merasakan getirnya agar ia bisa sehat kelak InsyaAllah.

Setiap orang dan setiap kita bahkan setiap muslim diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk berpikir tentang perbuatan yang akan ia lakukan, tentang ucapan yang ia hendak ucapkaContohnya puasa. Kita menahan diri daripada haus, daripada makanan, daripada hal-hal yang bisa membatalkan puasa berupa syahwat, itu berat bagi kita, tapi Allah tahu bahwa itu manfaat untuk hidup kita, manfaat yang terkadang kita tidak merasakannya. Maka Allah syariatkan puasa Ramadhan sebulan penuh walaupun itu berat buat sebagian orang, akan tetapi itu manfaat yang besar setelah itu.

Demikian pula -Ya Akhal Islam- Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan syariat-syariat yang terkadang kita pandan itu berat, terkadang kita lihat itu sebagai sesuatu yang pahit nan getir, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui bahwa dibalik itu ada manfaat-manfaat yang sangat besar sekali.

Dalam takdirNya dan peraturanNya, Allah Subhanahu wa Ta’ala terkadang mentakdirkan seorang hamba hidupnya harus sempit rezekinya. Karena Allah tahu, apabila ia kaya maka dia akan lupa daratan, ia menjadi hamba yang lupa kepada Rabbnya, maka Allah jadikan sempit hidupnya, rezekinya, agar senantiasa ia kembali kepada Allah.

Memang di sana ada sesuatu yang sifatnya payah untuk hamba, tapi Allah menginginkan manfaat yang lebih besar dari itu berupa surga.n, tentang segala sesuatu yang hendak ia lakukan, apakah itu akan memberikan manfaat untuk hidupnya ataukah memberikan mudharat dalam kehidupannya.
Lihatlah syariat-syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala, semuanya penuh dengan keilmuan dan manfaat untuk hambaNya. Walaupun terkadang kita lihat syariat itu terkadang berat untuk diri kita.***

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah