Naskah Khutbah Jumat, Bagus untuk Renungan tentang Kenapa Manusia Harus Beribadah

- 18 November 2022, 01:50 WIB
Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat /Pexels/Michael Burrows

 

KlikBondowoso.com- Naskah khutbah Jumat terbaru berikut cocok disampaikan karena Mengambil tema kenapa manusia harus beribadah, naskah khutbah Jumat ini paling bagus untuk renungan hidup jamaah yang menyimaknya.

Dalam naskah khutbah Jumat secara singkat dijelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah.

Namun kenapa demikian? Sebenarnya terdapat sejumlah keutamaan dalam ibadah yang terus menerus harusSimak penjelasan selengkapnya tentang kenapa manusia harus beribadah, dalam khutbah Jumat yang dilansir KlikBondowoso.com dari laman IKADI berikut.


الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُض

“Dan sembahlah (beribadahlah) kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”. (QS. Al-Hijr: 99). Kata ‘Al-Yaqin’ di ayat ini ditafsirkan oleh para mufassir dengan makna ‘Kematian’, karena tidak ada yang diyakini kepastian akan datangnya melainkan kematian. Sebagaimana ditegaskan di ayat yang lain:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Anbiya’: 35)ِ

لَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْناَنِ, وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِِحْسَانٍ,وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Tema Sejenak Menepikan Duniawi, Merenungkan Kehidupan Kekal Abadi

Redaksi ayat ini difahami oleh para ulama tafsir dengan dua pemahaman. Pertama, beribadah merupakan tujuan satu-satunya penciptaan jin dan manusia. Karena menggunakan kalimat ‘Nafi’ (penafian, peniadaan), dan kalimat ‘Itsbat’ (peneguhan, penegasan), seperti redaksi kalimat tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.

Makna dari redaksi tersebut mengisyaratkan bahwa satu-satunya tujuan diciptakannya manusia adalah hanya untuk beribadah. Sehingga jika manusia tidak beribadah, berarti ia tidak menjalankan kewajiban satu-satunya dalam kehidupan ini.
Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang mengingatkan kepaوَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang mengingatkan kepada kita semua, kenapa kita tetap beribadah, terus menerus beribadah, tidak pernah berhenti beribadah, dalam berbagai keadaan, termasuk saat pandemi Covid 19 ini. Ayat yang dikategorikan ayat inti beribadah adalah surat Adz-Dzariyat: 56. Allah swt berfirman:


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)


Hadirin Jama’ah sekalian yang dirahmati Allah swt

Redaksi ayat ini difahami oleh para ulama tafsir dengan dua pemahaman. Pertama, beribadah merupakan tujuan satu-satunya penciptaan jin dan manusia. Karena menggunakan kalimat ‘Nafi’ (penafian, peniadaan), dan kalimat ‘Itsbat’ (peneguhan, penegasan), seperti redaksi kalimat tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. Makna dari redaksi tersebut mengisyaratkan bahwa satu-satunya tujuan diciptakannya manusia adalah hanya untuk beribadah. Sehingga jika manusia tidak beribadah, berarti ia tidak menjalankan kewajiban satu-satunya dalam kehidupan ini.


Makna yang kedua dari ayat inti ibadah ini adalah, bahwa ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia. Sehingga tetap berlaku kewajiban ibadah dalam keadaan bagaimanapun, meskipun ia telah menjalankan tugas dan kewajiban yang lain. Pemahaman ayat ini dapat dikorelasikan dengan hadits Rasulullah saw dari sahabat Mu’adz bin Jabal ra,

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( يا معاذ, أ تدرى ما حق الله على عباد ؟ ) قال : الله و رسوله أعلم, قال : (أن يعبدوه ولا يشركو به شيأ, , أ تدرى ما حقهم عليه ؟) قال : الله و رسوله أعلم, قال : (أن لا يعذبهم) و فى لفظ لمسلم : ( و حق العباد على الله عز و خل أن لا يعذب من لا يشرك به شيأ )

“Rasulullah saw bersabda : “wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : (yaitu)“hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (dan) tahukah engkau hak hamba terhadap Allah ?” Mu’adz berkata : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, Beliau bersabda : “Dia tidak akan mengadzab mereka””. (HR. Bukhari Muslim)***.

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: IKADI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah