Buya Yahya Ingatkan Jangan Terlena dengan Kemerdekaan dan Mengisinya dengan Hal yang Dimurkai Allah

- 11 Desember 2022, 07:15 WIB
Buya Yahya.
Buya Yahya. /tangkapan layar YouTube Albahjah TV

KlikBondowoso - Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini akan jatuh pada hari Selasa, 17 Agustus 2021.

Kemerdekaan itu tak diraih dengan mudah. Namun, lewat perjuangan panjang rakyat Indonesia yang diridai Allah SWT, hingga akhirnya diproklamirkan oleh Presiden Soekarno 76 tahun silam.

Namun, sayang setelah Allah memberikan kemerdekaan tersebut kita acap terlena.

Bukannya mendekatkan diri kepada Allah, justru mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang menjauhkan diri dari dari-Nya.

Sebagai contoh setelah merdeka banyak yang tidak ke masjid dan dakwah pun tak semakin marak.

Padahal dulu, di jaman penjajahan, jangankan mengadakan syiar tidak bisa, mengaji pun harus sembunyi-sembunyi. Bahkan untuk beribadah pun sudah untuk dilakukan.

Buya Yahya menyebutkan bahwa semestinya kemerdekaan digunakan untuk lebih semangat dalam berdakwah, seperti dikutip KlikBondowoso.com dari ceramah berjudul "Jangan Terlena dengan Kemerdekaan" yang diunggah di kanal YouTube Buya Yahya 18 Agustus 2019.

"Bukan kita terlena mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang menjadikan Allah murka. Bukan mengisi kemerdekaan dengan kedurhakaan terhadap Allah. Bukan mengisi kemerdekaan dengan jauh dari syariat Nabi SAW.," ungkap Buya Yahya.

Dalam Qur'an surat An-Nisa ayat 59 Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad)."

Buya Yahya menerangkan sesungguhnya ayat ini mengingatkan bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah patuh kepada Allah Swt.

Bukan melanggar Allah, apalagi melakukan hal-hal yang maksiat.

"Patuhlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan hanya kepada Allah dan Rasul-Nya kepatuhan hendaknya kita arahkan," tutur Buya Yahya.

Ia menerangkan kepatuhan yang dimaksud adalah patuh dengan apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Mulai dari ajaran-ajaran agamanya, Al- Qur'an, dan semua petunjuk dari Nabi yang merupakan wahyu dari Allah.

Dalam QS. An-Najm 3-4 Allah berfirman:

"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur an itu) wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Oleh sebab itu, Buya Yahya mengatakan bahwa tugas kita adalah patuh pada Allah dan Nabi Muhammad saw.

Caranya dengan mematuhi sumbernya, Al Qur'an. Juga kepada Rasulullah.

"Akan tetapi, tidak semua dari kita mampu untuk itu semuanya," ucap Buya Yahya.

Maka patuh kepada Allah dan Rasulnya ditandai dengan patuh kepada para ulama.

"Maka kita bersambung dengan para ulama, yang ulama-ulama itu bersambung dengan gurunya dan seterusnya," ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan itulah sesungguhnya cara kita mematuhi Allah dan Rasulnya.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Buya Yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah