Ternyata, yang dimaksud oleh nenek tersebut adalah dokter yang sedang ada di hadapannya. Ialah dokter satu-satunya yang mampu menangani penyakit anaknya.
Seketika si dokter menangis mendengar perkataan ibu itu.
"Pertama kali aku tahu Allah punya bermacam cara untuk mengabulkan doa seorang miskin di dalam desa dan kampung," kata dokter tersebut sebagaimana dikisahkan Syekh Ali Jaber.
"Dia tidak bisa mendatangi dokter atau dia ke sana, tapi Allah yang mendatangkan, kun fayakun," ungkap Syekh Ali Jaber.
"Tidak heran sampai dia tersesat di jalan karena dunia dan segala isinya milik Allah dan Allah yang atur, bukan manusia," jelas Syekh Ali Jaber.
"Dan ibu tidak pernah berhenti berdoa saking yakinnya berdoa, setiap berdoa sebentar dia masih berharap anaknya bisa bergerak, dia goyang terus doa lagi, itulah hamba yang tidak pernah bosan doa," kata Syekh Ali Jaber.
Menurut Syekh Ali Jaber, Allah paling senang hamba yang bila doanya belum dikabul, maka ia berdoa lagi, belum dikabul, doa lagi, begitu seterusnya.
"Semuanya punya masalah, jangan putus asa, anda punya senjata yang kuat, adalah doa, senjata orang mukmin, doa," pesan Syekh Ali Jaber.***