Apakah Cipratan Air Bekas Istinja yang Mengenai Tubuh Menjadi Najis? Simak Penjelasan Buya Yahya

- 28 Januari 2023, 19:09 WIB
Gambar ilustrasi air bersih (dok:Pixabay)
Gambar ilustrasi air bersih (dok:Pixabay) /

klikbondowoso.com - Berikut ini adalah penjelasan Buya Yahya terkait perdebatan tentang cipratan air bekas istinja yang mengenai tubuh.

Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya mencoba menjawab keresahan dari beberapa jaamahnya tentang perdebatan cipratan air istinja yang menjadi najis ataupun tidak saat mengenai tubuh.

Seperti diketahui, istinja merupakan sebuah kegiatan membersihkan kotoran yang keluar dari saluran kemih ataupun anus.

Kegiatan ini dilakukan agar tidak ada najis yang masih menempel di tubuh yang bisa saja membatalkan ibadah yang kita lakukan, seperti misalnya shalat.

Sebagaimana dikutip klikbondowoso.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 9 Februari 2022, berikut ini adalah penjelasan Buya Yahya tentang cipratan air bekas istinja yang mengenai tubuh.

Menurut Buya Yahya, istinja itu adalah kegiatan yang mendatangkan air. Jika air tersebut memang didatangkan atau diguyurkan, maka percikannya adalah suci.

"Istinja itu kan mendatangkan air. Jika memang air didatangkan/diguyurkan, maka percikannya ke bawah sudah suci," kata Buya Yahya.

"Mohon maaf, kita ngambil gayung atau keran, lalu kita percikkan ke tempat kita istinja, maka percikannya suci karena air didatangkan," sambungnya.

Hanya saja yang menjadi permasalahan di Mazhab Syafii, kata Buya Yahya, sesuatu yang najis itu sengaja kita datangkan.

Buya Yahya memberi contoh dengan air yang ada di dalam bak. Jika bak tersebut kita duduki sambil melakukan istinja, maka air tersebut menjadi najis.

"Yang dipermasalahkan di Mazhab kita Imam Syafii adalah kalau sesuatu yang najis itu kita datangkan. Misalnya ada di bak, lalu kita duduk di bak tersebut sambil istinja, jadi najis itu air. Karena apa? Najis yang didatangi," kata Buya Yahya.

Lebih lanjut, penceramah kondang tersebut tak henti-henti terus mengingatkan kepada jamaahnya untuk tidak khawatir dengan cipratan air bekas istinja.

Sebab menurut Buya Yahya, cipratan air bekas istinja adalah termasuk ke dalam golongan air yang didatangkan. Sehingga air tersebut tidak najis, melainkan suci.

"Selagi air didatangkan, yang jatuh ke bawah itu air suci. Air meskipun sedikit kalau datang tidak akan menjadi rusak," tandas Buya Yahya.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah