Network
Bukit A'raf diceritakan bukitnya tinggi. Orang yang berada di atasnya akan melihat orang-orang yang bahagia mendapatkan surga Allah.
Di lain sisi dia juga akan melihat kesedihan dan teriakan menyeramkan dari orang-orang yang mendapatkan siksa neraka.
Orang yang berada di bukit A'raf meskipun ikut tertular nikmat bahagia karena melihat penduduk surga, itu hanya penglihatan bukan langsung secara fisik.
Akan tetapi, saat dia mendengar jeritan orang-orang yang disiksa di neraka, orang ini malah serasa ikut disiksa padahal cuma mendengar suara siksaan saja.
"Saking berharapnya kepada Allah, dia memohon kepada Allah agar segera dibebaskan dari siksaan mendengar neraka itu," jelas Ustadz Adi Hidayat.
"Mendengar saja sudah merasa takut apalagi kalau ada di dalamnya," lanjutnya.
Pada akhirnya, orang yang ditempatkan di bukit A'raf ini kemudian dipindahkan lagi oleh Allah SWT ke tempat lain, yaitu surga yang indah sama seperti orang-orang beriman lainnya.
Hanya saja, orang ini harus menunggu semua proses hisab di padang Mahsyar selesai dan tentu menunggunya tidak main-main lamanya dan menunggu seperti itu pun juga menyiksa.
"Kalau hal ini diberitahu sebelum kita wafat artinya itu adalah peringatan agar supaya kita tidak menjadi bagian itu (orang di bukit A'raf)," kata Ustadz Adi Hidayat.***
