KlikBondowoso.com – Semua makhluk yang bernyawa di dunia akan merasakan kematian pada waktunya.
Pada naskah kultum Ramadan ini dijelaskan jika kehidupan di dunia tidak kekal dan akan terasa singkat ibarat waktu pagi menuju duha.
Takdir kematian ini tidak bisa dihindari dan tak memandang usia muda atau tua, serta jenis kelamin pria atau wanita.
Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat 2023, Mungkin Ini Ramadhan Terakhir Kita
Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya mempersiapkan diri untuk menyambut kematian yang tidak tahu kapan waktunya.
Dikutip Klikbondowoso.com dari laman UNIDA Gontor, berikut teks kultum Ramadan tentang menyikapi kehidupan singkat di dunia, oleh Al Ustaz M. Faqih Nidzom, M.Ag.
Syeikh Shalih al-Munajjid menjelaskan tentang makna dunia dan alasan penyebutannya sebagai “الدنيا”. Setidaknya ada tiga hal:
Baca Juga: Kultum Ramadhan, Sedihnya Wanita Haid pada Bulan Ramadhan
Pertama, karena dunia (al-hayātu ad-dunyā) terambil kata danī’ yg berarti rendah seperti posisi dan jabatan manusia di dunia menunjukkan itu. Berbeda dengan surga (jannah) yang bersifat ‘āliyah (tinggi). Allah SWT berfirman: