Sejarah Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik, Dijelaskan Ustad Abdul Somad

- 9 Juni 2023, 15:13 WIB
Ilustrasi puasa, ini alasan mengapa 3 hari setelah Idul Adha atau Hari tasyrik tidak boleh puasa
Ilustrasi puasa, ini alasan mengapa 3 hari setelah Idul Adha atau Hari tasyrik tidak boleh puasa /Freepik/8photo

KlikBondowoso.Com - Idul Adha 1444 H adalah hari yang mulai. Umat muslim melaksanakan ibadah qurban.

Pada Idul Adha ada yang disebut hari tasyrik. Hari tasyrik merupakan tiga hari berturut-turut setelah perayaan Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Tasyrik berasal dari kata dalam bahasa Arab yang artinya cahaya matahari, yang merupakan hari menjemur daging menggunakan cahaya matahari.

Zaman dahulu masyarakat Arab memotong dan menjemur daging kurban setelah perayaan Hari Raya Idul Adha.

Oleh karena itu, tiga hari berturut-turut setelah perayaan Hari Raya Idul Adha lalu dikenal sebagai hari tasyrik.

Umat muslim juga masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban (berkurban) sampai tanggal 13 Dzulhijjah atau pada hari tasyrik.

Bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah haji, pada hari tasyrik ini sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Hari tasyrik juga termasuk salah satu hari yang dimuliakan oleh Allah SWT, sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al Baqarah ayat 203.

"Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barangsiapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barangsiapa mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya." (QS. Al-Baqarah: 203).

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x