Network
KlikBondowoso.com – K.H Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha kali ini menyampaikan ceramah yang berkaitan dengan syahwat atau hawa nafsu manusia.
Menurutnya ada satu pikiran yang ketika syahwat itu muncul maka itu menganggap Allah lemah dan bisa menjadi dosa.
Oleh sebab itu, agar terhindar dari hal tersebut alangkah baiknya untuk menyimak ceramah Gus Baha ini sampai selesai agar paham.
Dilansir dari channel YouTube Agri Nugroho yang diunggah 20 Desember 2021, berikut penjelasan selengkapnya.
Gus Baha mengatakan bahwa sebagai manusia syahwat itu adalah hal wajar dan menjadi satu bentuk anugerah pemberian Allah.
Namun seseorang harus mempunyai pola pikir yang benar bagaimana mengendalikan syahwat itu.
“Saya beri tahu kalian caranya. Ini musalsal dari Sayyindina Umar,” katanya.
“Kalau kamu melihat cewek cantik kan nafsu. Melihat janda kembang ya syahwat,” tambahnya.
Menurut Gus Baha ketika syahwat itu muncul Sayyidina Umar mengatakan biarkan saja yang penting jangan sampai zina.
“Karena justru dengan kamu punya syahwat dan sukses tidak zina, itu menjadi ibadahmu karena telah meninggalkan kemungkaran,” tuturnya.
“Karena Allah tidak akan mencatat pahala ketika kamu meninggalkan zina dengan kerbau atau sapi. Karena kamu tidak syahwat pada keduanya,” sambungnya.
Sebab menurutnya yang tercatat sebagai pahala adalah ketika punya syahwat.
Gus Baha mengatakan bahwa Sayyidina Umar pernah ditanya, ‘Apa pernah terlintas di benakmu untuk zina dengan perempuan?.’
“Tentu,” katanya.
Lalu ketika ditanya ‘Apa anda ingin meninggalkan syahwatmu?’ dijawab ‘tidak’ oleh Sayyidina Umar.
“Aku ingin syahwatku tetap ada tapi tidak maksiat,” tutur Gus Baha.
Menurutnya, tidak akan tercatat pahala meninggalkan zina apabila seseorang sudah tidak memiliki syahwat.
Itu sama halnya meninggalkan zina dengan sapi karena memang tidak nafsu dengan hewan itu.
“Tapi jika kamu merasa (berpikir) tidak akan selamat dari syahwat, berarti menganggap Allah itu lemah,” tutup Gus Baha.
Itulah hal yang bisa menyebabkan dosa dan sebaiknya harus dihindari. ***
