Simak Filosofi Bubur Suro, Bagian dari Tradisi Islam Nusantara

- 8 Agustus 2023, 15:09 WIB
Rekomendasi bubur ayam enak di Sukabumi.
Rekomendasi bubur ayam enak di Sukabumi. //Istimewa

KlikBondowoso- Bulan Suro adalah bulan pertama dalam perhitungan kalender Hijriyah, yakni penanggalan yang digunakan oleh umat Islam.

Orang Jawa biasa menyebut bulan Muharram dengan nama Bulan Sura atau Suro karena pada bulan pertama kalender Hijriyyah ini terdapat tanggal yang dinilai keramat yaitu tanggal 10 (sepuluh) yang dalam bahasa Arab disebut ‘Asyuro.

Dalam tradisi masyarakat Jawa yang sudah berjalan secara turun temurun, menyambut datangnya bulan Sura berarti menyambut datangnya tahun baru Islam yaitu tahun Hijriyah yang taqwim atau penanggalannya didasarkan pada peredaran bulan.

Baca Juga: Kriteria Orang yang Bisa Membayar dan Cara Pembayaran Menggunakan Uang Versi Hanafiyah

Tradisi tersebut termasuk bagian dari tradisi Islam Nusantara yang merupakan kajian dari Sejarah Kebudayaan Islam.

Salah satu hidangan yang identik dengan Tahun Baru Islam adalah bubur suro. Masyarakat Jawa khususnya, menghadirkan bubur suran atau bubur suro pada malam menjelang datangnya 10 Suro.

Sepuluh Suro adalah hari kesepuluh dalam kalender Jawa yakni bulan Sura atau Suro.

Baca Juga: Inilah Sikap dan Cara Rasulullah dalam Berdagang Hingga Jadi Pengusaha Sukses

Sepuluh Suro ini bertepatan pula dengan tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah atau Bulan Muharram Islam. Seperti dikutip dari berbagai sumber.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah