Bagaimana Sejarah Uang di Indonesia? Simak Kisah Sejarah -nya

- 13 Agustus 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi uang terkait ramalan 9 weton yang akan mendapat keberuntungan dan uang kaget di bulan Agustus 2023 menurut Primbon Jawa.
Ilustrasi uang terkait ramalan 9 weton yang akan mendapat keberuntungan dan uang kaget di bulan Agustus 2023 menurut Primbon Jawa. /Pexels/Robert Lens

KlikBondowso- Bagaimana sejarah uang di Indonesia? Ternyata bukti uang Indonesia tertua yang pernah ditemukan adalah dari bahan logam.

Simak kisah sejarah asal mula uang di Nusantara secara lebih lengkap yang telah tersaji dalam artikel ini.

Secara umum, manusia di dunia melakukan transaksi jual beli menggunakan cara barter atau pertukaran barang dan jasa sebelum mengenal uang.

Baca Juga: Mitos Putri Duyung atau Ikan Duyung Asli dari Indonesia

Namun karena sulit untuk menentukan nilai pertukarannya, maka muncullah suatu alat penukar atau alat pembayaran yang terbuat dari berbagai jenis bahan.

Berbagai jenis alat penukar itu seperti kulit kerang, binatang ternak, batu permata, gading, telur, garam, beras, dan lainnya. Hal ini terjadi selama berabad-abad lamanya.

Seiring berjalannya waktu, berkembanglah alat tukar berupa uang yang terdiri dari kertas dan logam.

Baca Juga: Sejarah Singkat Batu Gantung Danau Toba, Tragis dan Mistis!

Di Indonesia sendiri, bukti uang Indonesia tertua yang pernah ditemukan adalah dua uang logam dari zaman Hindu-Buddha di Jawa.

Uang logam tersebut terbuat dari perak, berbentuk cembung.

Di sisi depannya terdapat gambar dua tangkai bunga, pot bunga, dan di sekitarnya ada motif garis garis lekuk. Lalu di bagian belakangnya ada gamabr bunga lotus mekar terletak di dalam garis berbentuk persegi empat.

Uang logam tersebut tersimpan di Museum Nasional (no. inv. 2087 dan no. inv. 2119).

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Filosofi Mendalam di Balik Sarung

Dilansir  dari laman Kemenkeu, ada pula Kemudian Uang Kepeng mata uang tembaga dari Tiongkok. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam juga mengeluarkan mata uang.

Misalnya, Kesultanan Pasai dan Aceh (dirham dan mass dari emas dan keuh atau kasha dari timah), Banten (kasha dari tembaga), dan Cirebon (picis dari timah).

Kedatangan bangsa Eropa membawa mata uang baru. Pada abad ke-16, Portugis mengedarkan mata uang yang terbuat dari perak, yaitu piastre Spanyol yang disebut juga mat, pasmat, real, atau dollar.

Baca Juga: Profil dan Biodata Kenya Nindia Elsa Lengkap Dengan Instagram Aktris Suara Hati Nur Indosiar

Setelah Portugis, Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) menancapkan kaki di Nusantara. Pada masa jayanya, beredar bermacam-macam mata uang seperti rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit.

Bahan yang digunakan adalah emas, perak, tembaga, nikel dan timah. Bentuknya bundar pipih dengan ukuran diameter yang tidak sama. Mata uang tersebut dibuat di Negeri Belanda.

“Kemungkinan kata ‘duit’ yang kita kenal sekarang ini berasal dari kata doit yang kemudian dalam bahasa Arabnya berbunyi doewit,” tulis Djani A. Karim dalam Mata Uang dalam Sejarah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Joshua Suherman Lengkap dengan Akun Instagram dan Karir

Setelah VOC bubar, Hindia Belanda berada di bawah pemerintahan Republik Bataaf (1799-1806). Mata uang yang dikeluarkan bertuliskan Indiӕ Batavorum dengan satuan nilai gulden dan stuiver.

Ketika Belanda diduduki Prancis, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811) mengedarkan mata uang berinisial LN singkatan dari Louis Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, yang menjadi raja Belanda. Bentuk uang itu bundar pipih dan terbuat dari tembaga.

Inggris mengambil alih Hindia Belanda dengan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderal (1811-1816). Raffles membuat mata uang rupee yang bentuknya bundar pipih dan terbuat dari emas, perak, tembaga, dan timah. Kedua sisinya tertera tulisan Jawa dan Arab. Mata uang ini dicetak di Batavia.

Baca Juga: Profil Sonia Alyssa Lengkap dengan Akun Instagram dan Kisah Hidupnya

Diperkirakan kata “rupiah”, mata uang Republik Indonesia, berasal dari rupee yang ditulis dalam bahasa Arab dengan ucapan roepiyah. Selain rupee, beredar pula uang bertuliskan EIC (East India Company atau Kongsi Dagang India Timur).***

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah