Pengertian paling bagus tentang ghibah secara istilah adalah menyebut-nyebut aib tanpa orang lain yang disebut itu ada (dzikrul ‘aibi bi zhahril ghaibi). Hal ini dinyatakan oleh Imam Al-Munawi rahimahullah.
Sebab ghibah dan faktor pendorongnya
Kata Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam Ihya’ Al-‘Ulumuddin, sebab ghibah adalah:
Pertama: Untuk meredam marah lantas menyebut aib orang lain yang mengghibahnya.
Kedua: Untuk bahan candaan ketika kumpul-kumpul.
Ketiga: Suudzon atau berprasangka buruk pada orang lain.
Keempat: Orang yang mengghibah ingin berlepas diri dari aib dan ia mengatakan aib tersebut pada orang lain serta menyebut lainnya sama dengannya.
Kelima: Mengangkat diri sendiri dengan merendahkan orang lain.
Keenam: Hasad pada orang yang dipuji oleh orang lain dan akhirnya ia menyebut dirinya sendiri dengan kebaikan.
Ketujuh: Bahan istihza’ (mengolok-olok) dan merendahkan orang lain.