Itu sebabnya Khalifah yang mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu, ketika dia disanjung dan dipuji, dia mengatakan:
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ
“Ya Allah, jangan Engkau siksa aku atas pujiannya itu.”
واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ
“Ampunilah aku atas kekurangan-kekurangan yang dia tidak ketahui (sehingga dia memuji aku).”
واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
“Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang dia sangkakan.”
Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla memberikan kita taufik. Memberikan setiap orang kedudukan yang sesuai dan diberikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Jangan kelewatan batas karena berakibat berbahaya. Berbahaya bagi kita yang memuji dan berbahaya bagi orang yang dipuji.
***