Menteri Keuangan RI Buka Data Transfer APBN ke Pemkab Probolinggo dari 2012 Sampai 2021

5 September 2021, 05:56 WIB
Kolase Sri Mulyani Singgung kasus Korupsi di Probolinggo /

KlikBondowoso.com- Menteri Keuangan Republik Indonesia yakni Sri Mulyani merespon tentang penangkapan KPK terhadap pemerintahan yang berdinasti di Probolinggo.

Semesta seolah bersyukur Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, dan Mantan Bupati Probolinggo yakno suaminya Hasan Aminuddin ditangkap KPK.

Hal tersebut karena cukup banyak keresahan yang ternyata tersimpan di wilayah pemerintahan tersebut.

Baca Juga: Persebaya Harus Mengakui Keunggulan Borneo FC 3-1

Namun Sri Mulyani tidak hanya bisa merasakan terkait keresahan tersebut. Perempuan itu juga memaparkan data sebagai pendukung bahwa pemerintahan dinasti di Probolinggo layak diusut dan dibinasakan.

Dia menyinggung dan membeberkan fakta-fakta menarik seputar kondisi pengangguran hingga kemiskinan di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.

Dalam postingannya di akun Instagram @Smindrawati menyatakan, pengangguran terbuka di Kabupaten Probolinggo naik dari 2,89% (2015) menjadi 4,86% (2021). Kemiskinan turun 20,98% (2015) menjadi 18,61% (2020). Hampir satu dari 5 penduduk masih miskin.

Bahkan, menurut Sri Mulyani, Anak usia di bawah 2 tahun yang mengalami kurang gizi (stunting) naik dari 21,99% (2015) menjadi 34,04% (2019).

Sehingga bisa diibaratkan ada 3,5 anak dari 10 anak yang kurang gizi.

Disisi lain ada pengiriman dana APBN yang dikirim pusat kepada Kabupaten Probolinggo dari tahun 2012 sampai 2021 sebesar Rp 15,3 triliun. Belum lagi secara keseluruhan selama 18 tahun berkuasa.

Sedangkan total Dana Desa sejak 2015-2021 mencapai Rp 2,15 triliun untuk 325 Desa. Masing-masing desa rata-rata mendapat Rp 291 juta (2015) naik 3,5 kali menjadi Rp 1,32 miliar (2021).

Sementara IPM atau Indeks Pembangunan Manusia 64,12% (2015) naik menjadi 66,07% (2020).***

 
 

Editor: Ridho Abdullah Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler