KlikBondowoso.Com - Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satgas Covid-19 melakukan berbagai antisipasi.
Sebab pada tahun 2020, usai libu Nataru, kasus Covid-19 naik.
Menjelang Nataru tahun 2021, Satgas Penanganan Covid-19 menggunakan analisis 7-day moving average periode tanggal 1 - 7 November 2021 yang bersumber dari data Kementerian Kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menerangkan bahwa analisis ini dapat digunakan memantau perkembangan kasus dan melihat pola perkembangan kasus kedepan.
Bupati/walikota dapat menggunakan analisis dengan cara membandingkan rata-rata kasus harian selama 7 hari dengan rata-rata kasus harian selama 7 hari sebelumnya.
"Apabila kabupaten/kota menunjukkan peningkatan maka hal ini perlu diantisipasi terlebih kita akan segera memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa 9 November 2021, yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Melihat hasil analisis minggu ini, menyatakan terdapat beberapa kabupaten/kota mengalami tren kenaikan yang semuanya berasal dari Pulau Jawa.
Yaitu di Provinsi Banten terdapat 2 dari 8 kabupaten/kota atau 25% yaitu Lebak dan Kota Tangerang.
Di DKI Jakarta, terdapat 3 dari 6 kabupaten/kota atau 50% yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Baca Juga: Ibu Hamil 4 Bulan Tewas Bersama Keluarganya di Cipondoh Tangerang Karena Kebakaran
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bondowoso Rabu, 10 November 2021
Sedangkan di Provinsi Jawa Barat terdapat 7 dari 27 kabupaten kota atau 26% yaitu Sukabumi, Cirebon, Sumedang, Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi dan Kota Depok. Di DI Yogyakarta terdapat 2 dari 5 kabupaten kota atau 40% yaitu Kulonprogo dan Bantul.
Sementara di Jawa Tengah terdapat 10 dari 35 kabupaten/kota atau 28,6% yaitu Banjarnegara, Boyolali, Grobogan, Temanggung, Tegal, Wonosobo, Karanganyar, Blora, Kendal dan Kota Surakarta. Lalu, di Jawa Timur terdapat 8 dari 38 kabupaten/kota atau 21,05% yaitu Pacitan, Banyuwangi, Madiun Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto Ngawi dan Pamekasan.
Dari persebaran tersebut maka terlihat bahwa penyumbang terbesar kabupaten/kota yang meningkat berasal dari Jawa Tengah yaitu memiliki 10 kabupaten/kota yang mengalami tren kenaikan kasus. Dimohon kepada seluruh bupati dan walikota dari kabupaten/kota ini untuk terus membaca menganalisis data.
"Apabila para bupati/walikota dapat memantau dan menganalisis data di wilayahnya masing-masing, maka sedikit saja ada tren peningkatan dapat terdeteksi dan terantisipasi dengan lebih cepat," tegas Wiku.***