KlikBondowoso.com - Gunung semeru mengalami erupsi secara tiba-tiba kemrain, sabtu 4 desember 2021. Tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani mengatakan bahwa tingkat kegempaan yang normal dan kabut yang menghalangi upaya pemantauan visual aktivitas gunung semeru membuat erupsi tidak dapat diprediksi.
"Pemantauan visual ditutup kabut, sehingga tidak bisa dipantau dengan pandangan kasat mata. Ditambah aktivitas kegempaan juga seperti biasa," katanya.
Dia menjelaskan, guguran awan panas dengan intensitas kecil memang terjadi sejak beberapa pekan lalu. Dan aktivitas kegempaan terpantau tidak terlalu tinggi.
"Sehingga belum ada peringatan dini yang kami keluarkan. Ternyata kejadian kemarin cukup besar," jelasnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Lumajang Berhamburan Menyelamatkan Diri
Seperti diketahui, bencana guguran awan panas gunung semeru telah menelan korban jiwa di dusun Curahkoboan, kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur dan PKS Lumajang membuka posko pengungsian bagi para korban terdampak Erupsi gunung semeru.
Posko bencana ditempatkan di rumah Anggota DPRD Lumajang dari PKS, Muhammad Hasan di desa Sumbermujur kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sejak sabtu petang, posko tersebut ramai ditempati warga yang mengungsi dari rumah-rumah mereka.
Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan relawan PKS untuk melakukan assesment.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Lumajang Berhamburan Menyelamatkan Diri
"Sejak sore kemarin kami berkoordinasi dengan pengurus PKS Lumajang, Probolinggo, dan Malang," katanya.
Irwan menyampaikan bahwa seluruh pengurus PKS se-Jatim telah merespon kesiapsiagaannya untuk membantu bencana erupsi gunung semeru.
"Mereka semua menunggu intruksi dan kabar dari relawan PKS dari Lumajang, Jember, dan Malang Raya yang sudah terjun langsung di lokasi bencana," jelasnya.***