KlikBondowoso.com - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara secara terang-terangan mengungkap motif di balik pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Hal ini disampaikannya beberapa waktu lalu, setelah diberhentikan dari tugasnya menjadi kuasa hukum Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua.
Deolipa sebelumnya diketahui merupakan pengacara kedua Bharada E yang banyak mengungkap hal-hal yang tak banyak dibuka oleh pengacara pertamanya.
Ia bahkan mengklaim bahwa dirinya telah membuat nyaman Bharada E hingga bersedia memberikan kesaksian secara jelas.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Joshua Sebab Tau Rahasia Praktek Judi Online? Ternyata Punya 8 Orang Ini!
Beberapa waktu lalu, ia juga membuka motif Ferdy Sambo melakukan pembunuhan tersebut.
Hal itu disampaikannya dalam acara YouTube Uya Kuya TV, yang diunggah pada 16 Agustus 2022.
Meski tak menyampaikan secara gamblang, Deolipa memberikan kode secara tersirat terkait motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir Joshua itu.
"MiChat," jawabnya singkat saat ditanya Uya Kuya soal motif Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir Joshua.
Untuk diketahui, MiChat sendiri adalah aplikasi pertemanan online buatan China.
Kendati demikian, di Indonesia, aplikasi ini seringkali digunakan untuk keperluan seks bebas.
Deolipa lantas membocorkan kode tersirat dari maksud jawabannya itu.
"Buka aja MiChat pasti dapat kode dari MiChat," tutur Deolipa Yumara.
Tak berhenti di situ, Deolipa bahkan melontarkan sindiran soal calon Kapolri pengganti Listyo Sigit Prabowo mendatang.
"Jangan sampai Kapolri masa mendatang LGBT dari pondasinya 303, gila kita satu negara. Judi," ujarnya.
Baca Juga: Naas! Sang Ayah Terbukti Bunuh Brigadir Joshua, Anak Ferdy Sambo Kini Banjir Hujatan di Media Sosial
Sebelumnya, santer terdengar kabar bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah calon terkuat Kapolri pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Punya karir dan track record yang cemerlang, ia digadang-gadang sebagai polisi dengan banyak prestasi bahkan menjadi Jenderal paling muda di Kepolisian.
Isu adanya sangkut paut persoalan LGBT dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua ini mulai terdengar saat Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut motif pembunuhan Brigadir Joshua sangat sensitif dan hanya boleh didengar oleh orang dewasa.***