PKS Nyatakan Ledakan Covid-19 Bukti Kesalahan Paradigma Pembangunan Negara

- 24 Juli 2021, 14:36 WIB
 Farouk Abdullah Alwyni - PKS
Farouk Abdullah Alwyni - PKS /

KlikBondowoso.com - Indonesia kini sebagai episentrum baru Covid-19 Asia menggeser India (kasus aktif). Penyebabnya dikarenakan ledakan persoalan Covid-19 yang semakin tidak terkendali. Hal ini menunjukkan lemahnya kapasitas sektor kesehatan kita dalam menangani persoalan ini.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Departemen Ekonomi & Pembangunan, Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Investasi (Ekuin) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Farouk Abdullah Alwyni, di laman resmi PKS, Sabtu 24 Juli 2021.

Kondisi saat ini kapasitas rumah-rumah sakit dan tenaga kesehatan yang terbatas semakin mempersulit penanganan Covid-19 ini dilapangan. Sampai dengan Pkl. 09:53 GMT, 23 Juli 2021 jumlah kasus positif mencapai 3.033.339, kasus aktif sebesar 561.384, dan tingkat kematian 79.032.

Baca Juga: Pemain Indonesia, Jonatan Christie Menang Telak Hadapi Aram Mahmoud Pada Olimpiade Tokyo 2020

Alumnus New York University ini menjelaskan, persoalan kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini menunjukkan persoalan mendasar terkait paradigma pembangunan negara selama ini.

Paradigma pembangunan selama ini yang cenderung “short-sighted” dan hanya menekankan pada pendekatan pertumbuhan ekonomi semata, pada akhirnya mengekspos salah satu persoalan pembangunan mendasar yang dihadapi Indonesia, yakni masalah kesehatan.

“Cara pandang yang sekedar menyamakan pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi semata berkontribusi besar terhadap kegagalan fundamental dalam pembangunan sektor kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Kini Akur Dengan Valentino Rossi, Jorge Lorenzo Menjelaskan Alasannya

Persoalan lemahnya sektor kesehatan Indonesia sebenarnya adalah bukan hal yang baru dan sudah ada sejak sebelum persoalan Covid-19. Level kesehatan Indonesia dalam konteks internasional adalah tergolong rendah.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: pks.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah