Network
KlikBondowoso.com - Kondisi Olah raga tanah Air memang memprihatinkan, terutama tingkat daerah. Salah satunya nasib Atlet di Kabupaten Solok Sumatera Barat.
Para Atlet yang akan dikirim mengikuti PON XX di Papua ini sampai harus mengumpulkan donasi untuk bisa berangkat ke Papua mengikuti PON ke XX.
Berdasar keterangan sekretaris Umum KONI Kabupaten Solok Mevrizal mengatakan saat ini KONI Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengalami kekosongan kas.
Hal ini menyebabkan para atlet terhambat untuk berangkat ke PON XX di Papua Oktober 2021 mendatang. Namun KONI Kabupaten Solok tidak menyerah begitu saja, mereka membentuk tim relawan yang membuka donasi untuk para Atlet bisa berngakat berlomba dalam PON XX.
Baca Juga: Serangan Israel Toreh Trauma Tanpa Akhir Bagi Anak Palestina
Dalam kegiatan penggalangan dana tersebut mereka menggunakan judul “Sejuta koin untuk atlet PON Sumbar asal Kabupaten Solok”.
Aksi penggalangan dana tersebut dikumpulkan sekitar tiga minggu oleh para relawan dan mengetuk hati masyarakat Kabupaten Solok.
“Hal itulah yang mengetuk hati sejumlah masyarakat di Kabupaten Solok untuk membentuk relawan dan mengumpulkan dana untuk para atlet,” kata Mevrizal, dikutip dari Antara.
Hingga saat ini dana yang diperoleh dari para donatur mencapai Rp18 juta. Perolehan uang hasil donasi tersebut rencananya akan disalurkan secara merata kepada atlet dan pelatih, masing-masing Rp1 juta.
Kondisi kas KONI Kabupaten Solok yang kosong ini menurut Mevrizal diduga karena adanya perbedaan visi antara kepala daerah yang baru dan sebelumnya.
Baca Juga: Oky Setiana Dewi Terus Menangis Pada Acara Lamaran Ria Ricis dan Teuku Ryan
“Mungkin karena visi misi beliau tidak ada di bidang olahraga, dan olahraga dipandang tidak penting, sehingga anggaran 'dinolkan' untuk KONI,” ujarnya.
Sebab menurut Mevrizal, di anggaran daerah sebelumnya, Pemda sudah menganggarkan hibah KONI Rp6,5 miliar.
KONI Kabupaten Solok pun telah menganggarkan Rp10 juta untuk masing-masing atlet yang berangkat ke PON XX di Papua. Namun kenyataan tak sesuai anggaran sebab dana yang dianggarkan tidak juga masuk ke kas KONI.***
