Network
KlikBondowoso.com - Banjir terjadi di dua belas kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dua belas kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kurun, Kecamatan Tewah, Kecamatan Mihing Raya, Kecamatan Sepang, Kecamatan Rungan Hulu, Kecamatan Rungan, Kecamatan Rungan Bara, Kecamatan Manuhing, Kecamatan Manuhing Raya, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kecamatan Damang Batu, dan Kecamatan Miri Minasa.
Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.
Baca Juga: 3 Bencana Landa Kabupaten Bogor Setelah Hujan Seharian
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah, terdapat 3.642 unit rumah terdampak banjir.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan bahwa BPBD Kabupaten Gunung Mas telah melakukan Penyaluran bansos.
"Untuk hari ini dilaksanakan ke Kelurahan Teweh. Yang sudah tersalur ada 7.250 kg Beras," katanya sebagaimana dikutip KlikBondowoso.com dari laman resmi BNPB, sabtu 25 september 2021.
Baca Juga: Khutbah Jumat Tema Hubungan Antara Dosa Dan Bencana
Status tanggap darurat banjir di perpanjang dari 16 September hingga 30 September 2021. Kondisi terkini dilapangan, daerah yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Rungan Hulu, akan tetapi kondisi air sudah mulai surut.
Sebelumnya, BPBD Provinsi Kalimantan Tengah meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten / Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Oknum PNS Yohukimo Papua Pasok Senjata ke KKB, Gunakan Truk Siaga Bencana Kemensos
Berdasarkan informasi BMKG, hujan lebat yang berpotensi Banjir / Bandang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Tengah dengan Status Waspada.
BNPB menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.***
