Network
KlikBondowoso.com - Hari Santri Nasional yang sebelumnya akan diperingati pada tanggal 1 Muharram, berubah menjadi 22 oktober.
Hal ini mempertimbangkan banyak aspek, dimana salah satunya bahwa tanggal 1 Muharram telah menjadi tahun baru Hijriyah (tahun baru islam).
Dimana salah satu tonggak sejarahnya, 1 muharram diambil dari momentum hijrahnya Nabi Muhammad ke madinah. Atas peristiwa ini, sudah menjadi keumuman bagi muslim diseluruh dunia, bahwa 1 muharram merupakan salah satu hari besar mereka, baik yang menjadi santri maupun tidak.
Jika 1 muharram ditetapkan sebagai hari santri nasional, maka akan mempersempit makna bahwa hari itu hanya harinya para santri atau yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid: Hari Santri Nasional Adalah Hari Resolusi Jihad
Padahal tidak semua umat Islam di dunia ini pernah menempuh pendidikan di pesantren.
Hari santri nasional kemudian diganti menjadi 22 oktober, dimana pada tanggal ini, juga merupakan momen besar yang dialami oleh umat islam khususnya di Indonesia.
Tepatnya pada 22 oktober 1945, pada saat itu ulama-ulama dan para tokoh agama di Jawa dan Madura berkumpul merumuskan sebuah fatwa untuk rakyat Indonesia agar tetap mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Dari Resolusi Jihad Hingga Pertempuran Dasyat Surabaya
