Network
KlikBondowoso.Com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rapat kerja (Raker) di Yogyakarta. Kegiatan itu akhirnya menuai kritik.
Sebab ada anggapan jika kegiatan KPK di Yogyakarta itu adalah sekadar pemborosan.
Munculnya anggapan itu akhirnya dijawab oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
Seperti dilansir Pikiran Rakyat dengan judul 'Raker di Yogyakarta Tuai Banyak Kritik, Pimpinan KPK Beralasan: Bukan Jalan-Jalan'.
Raker KPK di Yogyakarta digelar pada 27 hingga 29 Oktober 2021.
Menjawab kritik tersebut, Firli Bahuri menyatakan bahwa sejak perubahan kedua UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang disahkan pada 16 Oktober 2019, terdapat beberapa hal yang harus disesuaikan, termasuk regulasi yang harus diterapkan.
Menurutnya, melalui Raker di Yogyakarta, jajaran pimpinan serta pejabat struktural menyusun dan mengevaluasi capaian kinerja KPK dua tahun terakhir mulai 2019 hingga 2021, termasuk merencanakan kinerja KPK dua tahun ke depan.
Selain mengevaluasi capaian kinerja, KPK turut berupaya melakukan evaluasi efektivitas dan efisiensi anggaran, termasuk membahas bagaimana penghitungan anggaran di masa mendatang.
"Pak Alex (Alex Marwata) ini punya pengalaman periode keempat kemarin, sekarang masuk periode kelima. Sudah dua tahun tentu beliau yang bisa mengevaluasi bagaimana yang lalu, bagaimana sekarang, dan bagaimana ke depan," katanya didampingi Wakil Ketua KPK Alex Marwata.
